Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Kasus Isu-isu Kontemporer dalam HI

Isu global konteporer merupakan isu yang berkembang setelah perang dingin berakhir. Isu global kontemporer merupakan isu yang lahir sebagai bentuk baru ancaman keamanan yang mengalami trasformasi sebagai berakhirnya perang dingin. Berkembangnya isu-isu kontemporer dalam hubungan internasional merupakan akibat dari perkembangan ancaman dan berbagai masalah kontemporer yang bersifat nonkonvensional, multidimensional, maupun transional. Meluasnya persoalan kontemporer ini didorong dengan perkembangan teknologi terutama teknologi informasi dalam globalisasi dalam era globalisasi pasca perang dingin.

Kasus: Isu Nuklir Iran terhadap politik Internasional.

Isu nuklir menjadi isu hangat pasca perang dingin. Ketika dunia tidak lagi dikhawatirkan oleh perang teknologi nuklir antar Uni Soviet dan Amerika Serikat. Dalam tiga tahun terakhir ini, Isu Nuklir Iran selalu menjadi sorotan perbincangan media massa dan elektronik. Pemicunya adalah kecurigaan dunia barat Amerika Serikat dan sekutunya Eropa dalam isu nuklir dalam negara tersebut. Amerika serikat, Prancis, Inggris, dan Jerman menilzi iran secara diam-diam telah membangun kekuatan nuklirnya untuk tujuan militer. Namun Iran menyangkal akan hal itu, yang menyatakan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai yaitu untuk pembangkit listrik. Guna memenuhi kebutuhan energinya yang meningkat. Iran tetap bersikeras mengembangkan teknologi nuklir sebagai sumber energi. Karena mengalami krisis energi ditengah keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.

Masalah muncul ketika negara adidaya Amerika Serikat menganggap ide pengembangan teknologi nuklir ini sebagai "ancaman" bagi kemaslahatan dunia. Seiring dengan dibawanya isu ini ke Dewan Keamanan PBB. Oleh karena sikap Amerika inilah terjadi ketegangan dalam forum PBB. Namun presiden Iran Hassan Rouhani mengecam keras sikap negara barat terhadap negaranya. Dan menurutnya ancaman selama ini yang diserukan negara barat hanya imajinasi belaka. Seperti yang dikutip dari BBC, rabu 25/9/13 "Wacana tentang ancaman nuklir iran hanya imajinasi barat. Iran sama sekali bukan ancaman bagi dunia." ujar Rouhani dalam sidang umum PBB yang ke-68.

Rouhani menyatakan isu nuklir iran bisa diselesaikan melalui jalur diplomasi. "Saya siap ikut serta dalam pembicaraan mengenai isu nuklir iran untuk membangun rasa percaya".  Sikap Iran menggunakan cara damai untuk menyelesaikan isu nuklir ini. Iran menegaskan bahwa negaranya tidak akan menghentikan riset nuklir atau pun mundur dari upaya menyelesaikan program nuklir. Iran tetap bersikukuh bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai yakni sebagai pembangkit energi.

Perdebatan di forum PBB diwarnai oleh pernyataan-pernyataan politis dari delegasi mazing-masing negara, sehingga muncul indikasi kasus ini akan membawa elemen militer seperti halnya Irak. Kondisi ini jelas menghawatirkan. Ini artinya sistem politik internasional membawa sebuah masalah bagi perkembangan teknologi nukliryang sebenarnya ditunjukan bagi perkembangan pendidikan dan energi. Memanasnya politik internasional ini seharusnya menjadi perhatian semua negara yang berinteraksi dengan Iran, tak kecuali Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Iran secara Ideologi dan Agama.

*Digunakan sebagai tugas Mata kuliah  Isu-isu kontemporer dalam Hubungan Internasional.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...