Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Belajar ketulusan dari LILIN

Sempet sebel sama doi. Udah tau dia jga lagi susah ngapain bantu2 orang lain. Padahal dulu pas awal dia usaha lgi susah2nya gada juga yang bantu. Knpa skarang pda deketin and mnta bantuan?

Jadi gendek bgt denger ceritanya beberapa hari lalu usahanya lgi ditimpah musibah ada yg roboh, otomatis harus dibetulkan. Trus tiba2 hari ini bilang harus bantuin kknya modal usahanya kurang. Blom lgi hari selanjutnya dia bilang mau pinjemin jaminan buat kknya yg mau nyicil motor? What? Trus klo dia ga bayar cicilannya otomatis kmu dong yg bayar, secara itukan atas nama kamu. Ya ampunnn jadi orang kok baik banget sih?? Berkali-kali aku ngoceh kesana kemari. Aku ga ngerti pikirannya itu gmna. Dan disaat dia lgi fokus membesarkan usahanya, 1 cabang dia kasih begitu aja sama kknya yg katanya kerjanya keluar. Maksudnya?? Modal dan penghasilan yang sdh di raih dikasih gitu aja? Sedangkan saat ini juga dia lagi ngumpulin buat modal nikah kita kan? OMG! Gemes aku dengernya!

Ia menjelaskan, jika kita tulus memberi dan ikhlas dengan tidak berharap apapun. Dan hanya berharap pada pahala Allah saja. InsyaAllah  Allah yang akan membalasa dan menggantikan semuanya. Karna semua itu mudah bagi Allah. Lagian juga yang ia tolong bukan siapa2 itukan keluarga sendiri. Masa harus pelit sama keluarga? 

Bukan masalah pelit. Kamu sudah membiayai ibu dan adikmu aja aku sudah bangga, kamu membiayai seisi rumahmu aja aku bangga, dan karna tanggu jawab kamu itu buat aku jatuh hati. Masalahnya saat inipun kamu sedang butuh bukan? (Perdebatan demi perdebatan).

Bukannya aku perhitungan dengan keluarganya. Masalahnya Apa yg kita berikan bukankah itu jga yg kita dapat? Jadi kan ballance? Nah sekarang saat dia lgi butuh buat nikah apa ada yg bantu? Trus dulu pas pertama dia buka usahanya apa ada yg bantu modal atau seenggaknya supportnya kek. Enggak kan? Dari awal kita berdiri sendiri. Skarang kamu bisa buktiin. Dan sekarang kita udh seneng kenapa banyak bgt yg nikmatin? "Ya kan itu berkah?!" Beberapa kali perdebatan itu. 

Tapi setelah aku pelajari lebih dalam saat aku melihat lilin. Lilin dicari orang saat mati lampu. Lilin dicari orang saat tak ada cahaya satupun. Lilin selalu dicari hanya untuk menerangi. Tapi saat terang ia terlupakan, saat cahaya ada iya tak dipedulikan. Dan satu.... Lilin rela dibakar untuk menerangi yang lainnya. Iya rela punah untuk melindungi yang lain. Iya tak pernah mengeluh, karna iya diciptakan untuk itu. 

Aku mulai mengerti.  Aku mengerti betapa tulusnya si lilin sampai ingin membakar dirinya sendiri hanya untuk menerangi orang. Betapa luarbiasanya arti ketulusan itu. Iya sangat bermanfaat untuk orang lain sampai mengorbankan dirinya sendiri. Tidak meminta balasan apapun. Ikhlas apa adanya demi membantu orang lain. 

Mungkinkan dia seperti lilin?? Dibutuhkan saat dia punya. Dicari saat orang lain butuh. Tapi saat dia tak berguna, tak ada satu pun yang peduli. Saat dia butuh, dia harus berjuang sendiri untuk kebutuhannya itu. 

Subhanallah... Semoga kamu dan si Lilin dicatat sebagai amal kebaikan dan dicatat sebagai salah satu ahli syurga amin...



I proud of you.... 


Mencoba melawan arus

Bulan-bulan ini pikiran tak henti henti bercabang. Lari kesana kemari serasa tak ada ujungnya. Masalah satu blom kelar, sudah ada masalah lain. Apalagi aku orangnya baperan ga bisa move on klo blom kelar. Rasanya kayak dikejar-kejar hutang, padahal itu bukan hanya masalah pribadi. Klo dipikir-pikir ngapain juga mikirin masalah orang lain? Masalah pribadi aja yang lain seolah tak peduli. Hmm ok skarang stop...!!! Fokus sma masalahmu saja!

Ok sdikit curhat pikiran yang slama ini berputar membuat tidur tak nyaman yang akhirnya insomnia. huft_ Cukup kesel sama keluarga tentang perdebatan calon dan perkawinan. Rencana yang tadinya sudah mantap, akhirnya ditarik ulur hanya karna menunggu kesepakatan keluarga! Aku tahu, perkawinan itu bukan hanya menyatukan dua insan tapi menyatukan dua keluarga besar yang berbeda adat, perbeda pandangan, berbeda segalanya. Tapi bukankah Rasulullah SAW saja memudahkan perkawinan itu sendiri? Karna itu merupakan sunnahnya??? Hmm aku baru sadar, ternyata banyak orang yang mengesampingkan pernikahan, karna prosesnya seribet ini. Huft_

Yang aku ga setuju sih bukan masalah proses pernikahan itu sendiri, tapi masalah pemahaman dan gaya hidup. Aku tau, dizaman skarang ini wajarlah klo orang lebih berfikir hedonis lebih memajukan kesenangan. Dan hal yang aku takutkan itu terjadi. Dari awal bertemu dengan si calon, tak ada sama skali minat untuk berhubungan lebih dekat. Karna aku melihat bibit bebet bobotnya dan pemikiranku waktu itu sama seperti pemikiran keluargaku saat ini. 

Tapi... Ada hal-hal yang aku kagumi dari pria ini, yang pertama ia sangat menghormati ibunya setiap penghasilannya selalu diberikan semua kepada ibunya ("ibu ini penghasilan saya ibu mau ambil brapa pun silakan, saya sisanya saja"). Hal itu yang menggugah hati saya, bukankah jika laki2 sangat menghormati, mengasihi, dan menyayangi ibunya dia akan lalukan itu juga pada istrinya?

Yang kedua, ia menjadi tulang punggung untuk ibu dan adiknya, padahal kakak2nya banyak (Masalah ini yang hampir menyerupai masalah keluargaku) tpi dia tetap lapang dada menjalaninya tanpa beban sedikitpun.

Yang ketiga, ia selalu bilang tak punya apa2 selalu rendah hati. Dia bukan orang yang membanggakan apa yang orang tuanya punya karna itu bukan hasil keringatnya. Dan ia slalu bangga dgn apa yang dihasilkannya sendiri bukan milik orang tua ataupun keluarganya. (Padahal keluarganya lumayan). Itu yang slalu aku pelajari dari sikap dan tingkah lakunya. 

Zaman skarang masih ada orang yang tidak mau bangga dgn hasil orang tuanya, tapi lebih bangga punya sendiri. That's amazing!!! Padahal anak-anak zaman skarang mereka berbangga atas fasilitas yang orang tua berikan tanpa mereka berkerja keras. Uh cemen!!! Hihi

Yang terakhir, kehidupan yang sangat sederhana. Ini yang membuat aku ingin berubah seutuhnya. Aku ingin berubah menjadi lebih baik. Saat inilah pikiranku berubah 80%. Dia orang baik, dia orang yang mau bekerja keras, dia orang yang bertanggung jawab, dia orang yang penyayang, dia orang yang bisa membimbingku kearah yang lebih baik. Tapi dia bukan orang kaya, dia bukan orang yang berpendidikan, dia bukan orang yang mapan, dia bukan orang yang ganteng dan dia bukan orang yang sempurna. 

Sering ku ceritakan apa yang keluargaku katakan untuk dirinya, tapi dia selalu tersenyum melihat segalanya positif. Ia tak marah sama sekali, walaupun aku tau hatinya pasti sedih. Bahkan dia yang menyuruhku untuk tidak benci pada keluargaku, ia yang selalu menasehatiku untuk tak boleh jauh dari keluargaku, ia yang slalu mengajariku tak boleh kasar dengan kakak2. Walaupun hinaan yang ia terima dri mulut kakak2ku. Subhanallah... Semoga ALLAH menambah pahalanya. 



AKU MELIHATNYA BUKAN DARI HARTA

Aku tak perduli apa kata orang bahkan apa kata keluargaku sendiri. Karna yang aku cari bukan bos, tapi aku cari imam untuk kehidupanku selanjutnya. Imam untuk diriku, imam untuk anakku dan cucuku kelak. Kuteguhkan diriku untuk tetap bertaut padanya dengan segala kekurangannya. 

I LOVE YOU COZ ALLAH SWT

Trimakasih Tuhan atas nikmat ini. Semoga ini juga pilihanMU GOD... Amin ya rabbal 'alamin...

Ko curhat dimedia online?

Ada orang yang bertanya seperti judul diatas. Kenapa sih ko curhat dimedia online, blog itukan kosumsi publik bisa dilihat siapa aja? 

Yupz akan aku tanggapi segera. Sebenernya awalnya dibuat blog ini karna cuma pingin ikut2an aja waktu pertama boming. Seiring berjalannya waktu, blog ini jadi pindahan buku diary gue. Karna buku curhatan gue sudah menumpuk dan sayang klo dibuang, akhirnya gue salin ke blog ini. Kan gue orangnya suka banget coret-coret sana sini. Nah berhubung adanya blog ini, gue ga perlu cari-cari buku lagi. Tinggal buka hp ato lappy and coret-coret dah apa yang gue mau. Bermanfaat juga ya ini blog.

Ya tapikan curhat itu bukan privasi lgi. Jdi kosumsi publik? Yupz that's right! Sebenernya bisa aja jdi pribadi dengan tidak dipos. Entah kenapa gue merasa nyaman-nyaman aja sih toh semua tulisan gue kan ga menyinggung siapapun dan ga ada kata-kata kotor ato yang tidak sopan kan? Yang penting tidak mengandung SARA ya? Hihi

Sebenernya dibalik ini semua, buat gue intropeksi juga kedepannya. Trus buat media sharing ke orang *ga penting juga sih :D. Dan buat gue belajar lebih memahami hidup *lebay. Yah pokoknya selama itu ga mengusik ketenangan orang, why not? Ya mungkin gue udah ngumbar-ngumbar aib keluarga sendiri sih. Padahal seharusnya kan simpan aib saudaramu ya? Hmm... Jdi dilema :'( Abisnya gue ga tau mau curhat sama siapa lagi :'( *lebay. Yah biarin ajalah klo mikirnya positif, pasti positif aja. Klo negatif, ya negatif. Setiap keluhan yang gue tulis, pasti ada semangat dibawahnya. Jadi emang ga punya niat apa-apa. Cuma ingin menumpahkan apa yang ada dibenak. Awal ngeluh, ujung2nya balik ke Allah. Bagaimana iman diuji :D



Pokoknya ambil manfaatnya aja guys. Buang negatifnya ya. Ga perlu takut jika kau tak salah. Maafkan daku jika selalu lebay dan ngeluh terus. Mudah2an kita bisa lebih baik lagi kedepannya. 

Makasih sudah mampir dan baca blog yang ga penting ini. Salam ukuwah ^_^

From Ima
Life Learner

Balasan itu pasti

Berbulan-bulan masalah ini tak berujung jua. Bahkan bertahun-tahun hidupku dalam keadaan seperti ini. Entah sampai kapan ini akan berakhir. Yups aku mengerti dan sangat mengerti. Setiap orang pasti punya masalah, dan setiap keluarga pasti ada masalahnya masing-masing. Tapi kenapa selalu tak ada penyelesaian? Dan selalu harus ada yang terluka.

Sepeninggalan ayah 15 thn lalu menjadi luka bagi semua keluarga. Kami benar-benar kehilangan sosok seorang ayah. Kakak laku-laki yang seharusnya menggantika tanggung jawab ayah, ternyata nihil tak ada satupun yang dapat diandalkan. Malah semua masalah bermula dri mereka *miris. 

Satu demi satu sikap kakak2ku mulai berubah, semuanya terlihat egois tak ada yang peduli dengan anggota keluarga lain. Karna luka mereka yang cukup dalam dan sulit termaafkan. Keadaan ini diperparah dengan sikap ibu yang pilih kasih, bahkan ibu dikorbankan demi kepentinganya masing2. 

Tahun 2009 tahun dimana puncak ujian yang bertubi-tubi. Kesulitan demi kesulitan harus dimakan bersama. Bahkan ibu jadi korban keganasannya. Hingga akhirnya ibu menyerah di tahun 2012 (ini lebih baik dri pada ibu selalu tersakiti). Dan tahun-tahun ini pun dimana aku sebagai anak terakhir harus mengerti keadaannya. Aku harus berubah 80% untuk belajar memahami apa yg terjadi. Suatu guncangan yang hebat buatku seolah2 kepalaku dipenggal. Tapi bagaimanapun harus dilalui "life must go on". 

Entah harus menyalahkan siapa. Berkali-kali imanku diuji, aku harus menanyakan pada ALLAH apa hikmah dibalik ini semua? Kenapa begitu sulit? Tapi bagaimanapun "Innalillahi wa inna ilahi raajiun" semuanya milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Tak ada hakku untuk meminta orang tuaku kembali. Berkali-kali imanku naik turun dengan keadaanku seperti ini. Astagfirullah...

Kenapa sih jdi begini? Bertahun-tahun berputar pada masalah yang sama. Kenapa? Setelah aku pahami, ternyata ini bukan dari masalah internal. Tpi masalah eksternal keluarga, banyak yang notaben nya iri dengan keluargaku dan mereka ingin menguasai harta benda yang sudah berhasil ortuku kumpulkan. Jadi banyak lemparan batu dari luar yaitu adu domba lah, menghasut lah, dan menguasai orang-orang yang tak bersalah dikeluarga. Akhirnya ancur lebur. Timbul sikap keegoisan satu demi satu. *Jahat banget ya mereka. Ternyata orang-orang seperti itu memang ada. Bahkan tak tanggung-tanggung. Ada yang menggunakan ilmu hitam untuk mengacak-acak keluargaku. Hmm... Dulu emang ga percaya sama yang namanya beginian. Tapi ternyata itu memang ada. Percaya ga percaya memang itu terbukti. 
Naudzubillah.... Semoga Allah masukkan mereka ke neraka paling dalam. Dibalas seberat-beratnya di dunia dan diakhirat. Amin allahumma amin. 

Setelah curhat dengan Allah, buka Al-Quran tiba-tiba ayat itu yang muncul. Seperti jawaban langsung dri Allah. Alhamdulillah Allah sudah menjamin. Aku lebih tenang sekarang. Dan tambah yakin bahwa pembalasan itu pasti ada! 

Semoga pembalasan itu lebih sakit dari apapun. Semoga mereka sadar apa yang mereka perbuat. Mungkin saat ini mereka bisa tertawa diatas penderitaan orang. Tapi Allah Maha Mengetahui, Malaikat sudah mencatat. Dan semua pasti ada balasannya. Aminn
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...