Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Jadi JOMBLO itu lebih TERHORMAT

Suatu ketika ada salah seorang sahabat yang datang kepadaku dan bercerita tentang rahasia pribadinya, entah mengapa betapa percayanya dia kepada ku padahal belum lama kami menjadi sahabat. Dia datang dengan penuh gelisah dan bercerita sambil tersedak2 menahan tangisnya. Aku mendengarkannya dengan seksama, sekali-kali mengusap punggungnya berharap menenangkannya. Namun cerita itu juga membuatku meneteskan air mata membuat jantungku berdebar kencang, membuat rasa gelisah dihatiku menjadikan aku takut dan berfikir dua kali untuk "pacaran". Memang saat itu yang kita bahas masalah pacaran, aku sebagai wanita juga merasakan apa yamg ia rasakan betapa sakitnya seperti itu. Sehingga saat ini aku tuliskan aku ingin berbagi dengan teman2 lainnya diluar sana yang sedang atau bahkan mengalaminya. Nau'dzu billahi min dzalik...

Seorang sahabat sebut saja namanya mawar, ia seorang muslimah yang terjerumus dalam harapan palsu. Awalnya ia tak pernah percaya akan adanya cinta karena ia tahu pacaran itu dilarang agama, sehingga semasa remajanya ia tak pernah mengenal kata pacaran. Suatu ketika masuk universitas, ia sulit untuk beradaptasi karena pergaulannya yang bebas berbanding terbalik dengan pergaulannya disekolah pesantren dulu. Ketika ada laki-laki yang mendekatinya dan ingin jadi pacarnya ia selalu menghindar dan tetap pada pendiriannya untuk tidak berpacaran. Namun suatu ketika ada laki-laki yang mengajaknya ingin serius dengannya dan ingin menikahinya. Dengan tidak mempertimbangkan apa pun ia langsung menerimanya dan sampai saat ini sudah 4 tahun mereka berpacaran. Karena ia harus menunggu dengan alasan laki-laki itu belum mapan dan mawar pun harus menyelesaikan kuliahnya. Dengan alasan itu mawar rela menunggu menurutnya itu alasan yang logis. Tetapi selama berpacaran itu, hubungan mereka bisa dibilang dewasa bahkan berlebihan karena berani melakukan "adegan dewasa" atau semacamnya.

Lho kamu kenapa mau? Kamu kan muslimah? Tanyaku

Karena janji yang sering si cowo bilang akan serius dengannya dan akan menikahinya ahirnya ia yakin akan berakhir dipelaminan, sehingga berani melakukan "hubungan". Namun ketika beranjak tahun ke3 tiba-tiba laki-laki itu berubah sikap, dan menuntut mawar agar menyelesaikan kuliahnya dulu. Karena mawar tidak sabar ingin menikah dan takut akan terjadi hal2 yang tidak di inginkannya dan keluarganya ia pun ketakutan. Akhirnya tanpa berfikir panjang mereka putus dengan mudahnya. Saat itulah ia berada dititik rendahnya dengan terus meminta laki-laki itu bisa kembali dengannya. Ia rela melakukan apapun karena takut apa yang sudah mereka lakukan. Tapi beda halnya dengan laki-laki itu tak lama setelah putus, dia mengumumkan sudah mempunyai pacar baru. Astagfirullah....

Tangisan mawar semakin menderu-deru, air matanya pun mengalir tiada henti. Dadanya terisak-isak tak kuat menahan beban itu. Ia terlalu kalut saat itu, karena tak tahu harus bagaimana dan kemana ia mengadu. Ingin rasanya menceritakan apa yang mereka lakukan itu ke keluarga cowoknya dan pacar barunya, namun niatnya itu selalu diurungkan karena takut keluarganya mawar tersakiti. Pernah setelahnya cowok itu datang sesekali dan bilang bahwa mawar adalah jawaban dari istikharahnya, hal itu yang membuat mawar bersemangat lagi dan melanjutkan hubungannya. Namun sayang ketika tahun ke 4 mereka melanjutkan tiba-tiba cowoknya pergi menghilang dan ia sadar bahwa ia jatuh pada lubang yang sama. Dan saat ini ia dapat kabar bahwa cowok itu sudah melamar pacarnya dan siap menikah. Ia mengaku sangat menyesal apa yang telah ia perbuat, ia malu pada dirinya, pada Allah, keluarga dan teman2nya. Merasa menjadi orang hina.... dan tak pantas dengan hijabnya.

Jantungnya seakanntak berdetak, emosinya naik turun, bahkan jemarinya pucat dingin. Aku takut dengan keadaannya, air mataku pun tak sadar menetes pilu mendengar ceritanya. Entahlah aku pun bingung apa yang harus aku lakukan. Hanya menguatinya adan mencoba menenangkannya mungkin itu yang aku bisa.

Ceritanya, menjadi pelajaran dan pesan yang berharga untukku,   sehingga aku berfikir untuk memutuskan cowoku. Memang tidak semua cowok sama tapi lebih baik menjaga dari pada terjerumus. Tekad ku bulat untuk putus, aku bilang kita ketemu setelah kamu siap lamar aku. Ceritanya disini: Aku terima setelah kau lamar aku

Dosa besar yang ia perbuat semoga menjadi pelajaran untuknya, untukku dan untuk kita semua. Lebih baik tidak mengenal pacaran, lebih baik tak punya pacar, lebih baik JOMBLO lebih TERHORMAT dari pada PACARAN menjadi HINA dimata Tuhan... semoga ALLAH mengampuni dosa kita semua.
Aminnn.... Allahumma aminn....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...