Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Belajar dari kebaikkan Habil



Teringat suatu kisah kedua putra Nabi Adam AS yaitu Habil dan Qabil yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Ada dua pelajaran yang diambil dari kisah ini. Langsung saja singkat ceritanya seperti ini. Cekidott!!

Nabi Adam AS dan Hawa dikaruniai anak. Hawa selalu melahirkan anak kembar laki-laki dengan perempuan. Dalam Al-Qur'an kedua anak laki2 Nabi Adam AS diberi nama Qabil dan Habil. Qabil lahir dengan saudara perempuannya, begitu pula Habil. Namun, berbeda dengan Habil saudara perempuan Qabil lebih cantik. Karena sudah dewasa Nabi Adam AS berniat menikahkan anak-anaknya dengan silang. Qabil dengan saudara perempuan Habil, begitupun sebaliknya. Namun Qabil tidak terima dengan hal ini, ia bersih keras akan menikahi saudara perempuannya sendiri dan tidak rela saudarinya yang cantik akan dinikahkan dengan Habil.
Melihat hal ini tentunya nabi Adam AS menjadi bingung, akhirnya Allah memberi petunjuk dengan mempersembahkan kurban. Siapa yang kurbannya diterima maka ialah yang akan menikahi saudara perempuan Qabil.
Habil bekerja sebagai peternak, maka ia mempersembahkan hewan ternaknya yang paling baik. Sedangkan Qabil bekerja sebagai Petani, tetapi ia mempersembahkan hasil pertaniannya yang buruk karena tidak ikhlas memberi hasil panennya. Allah maha mengetahui hati manusia. Maka kurban Habillah yang diterima, sedangkan kurban Qabil tidak diterima. 

"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, (Qabil dan Habil) ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia Qabil berkata, "sungguh aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata "sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa." (QS Al-Ma'idah: 27)

Qabil pun tidak terima karena kurbannya ditolak, sedangkan kurban Habil diterima oleh Allah. Suatu hari Habil terlambat pulang, Nabi Adam AS menyuruh Qabil untuk mencari saudaranya. Qabil pun berangkat mencari, dan keduanya bertemu. Qabil merasa dendamnya yang membara, ia melampiaskan amarahnya. Akhirnya ia membunuh saudaranya secara diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya yaitu Nabi Adam AS.

"Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada ALLAH Tuhan seluruh alam." (QS. Al-Ma'idah: 28)

Pelajaran pertama ketika Habil mempersembahkan kurban. Pelajaran yang didapatkan dari Habil adalah sifat ikhlas yang dimilikinya. Yaitu memberi tanpa pamrih, ia benar-benar benar memberi yang terbaik walau ia belum tahu siapa yang akan dipilih nanti. Tapi benar-benar ada nilai ketulusan disitu. Ketulusan untuk memberi tanpa pamrih, walaupun tidak mengharapkan balasan tetapi itulah yang akan dibalas. Karena ia tahu bahwa hanya untuk Tuhannyalah ia berbuat. Maka Tuhannyalah yang kelak akan membalas. Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui.

Inilah yang kadang sulit dilakukan, memberi tanpa pamrih atau berbuat tanpa mengharapkan imbalan. Tapi jika benar-benar kita melakukannya niscaya kitalah pemenangnya. Jangan khawatir Allah Maha mengetahui isi hati manusia maka DIAlah yang akan menilai. Maka kita coba yuk dari sekarang....!! :D

Pelajaran kedua ketika Qabil mengancam ingin membunuh Habil. Tetapi habil tetap bersikap baik dan memperingatinya. Pelajaran yang diambil adalah sifat habil yang benar-benar menjaga ketakwaannya pada Tuhannya. Ia tidak melakukan kejahatan walau sedang dijahati orang karena rasa ketakutannya dan ketundukkannya pada Tuhannya. Ia tidak menyakiti saudaranya walau ia disakiti.

Nah, tentunya ini pelajaran berharga. Yang ingin disampaikan disini bahwa sejahat apapun orang, jangan pernah membalas dengan kejahatan pula. Walaupun kita dijahati atau disakiti orang lain jangan dibalas oleh kejahatan lagi, coba balaslah dengan kebaikan. Yakinlah bahwa ada yang Maha Membalas serta Maha Bijaksana yaitu Tuhan semesta alam. Dan yakinlah bahwa kebaikkanmu akan dihargai, karena DIA Maha Melihat serta Maha Mengetahui. Tetaplah berpositif thinking bahwa tidak ada orang yang jahat, ALLAH menciptakan semua makhluk dengan kebaikan. Yang membentuknya jahat adalah faktor-faktor tertentu yang mewarnai kehidupan. Cobalah menghindari rasa dendam, karena itu tidak akan menguntungkan kita. Tetaplah berprasangka baik. Dengan begitu maka hidup akan menjadi damai.

Ciptakanlah kedamaian dalam hidupmu!
Sebarkanlah kebaikan di sekitarmu!
Ayo... mulai dari diri kita sendiri....!!! chayo..!!  ^__^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...