Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Lingkungan tak mendukung

Entah ada apa dengan hidupku? Tidak... Aku tak ingin menyalahkan siapapun. Aku tak ingin menjadikan lingkungan sebagai alasan. Tapi setelah dipikir-pikir memang bentrok sekali. Kenapa selalu bentrok dengan keinginanku? Seolah tak ada orang yang mensupport aku? Toh aku hanya ingin belajar! Belajar menjadi lebih baik! Karna aku tau diriku ini bodoh! Karna aku tau aku tak bisa apa-apa. 

Tapi kenapa selalu saja tak ada dukungan yang ril? Seolah aku susah bernafas. Aku tak ingin hanya diam saja. Aku ingin bergerak! Dan akhirnya aku yang memfasilitasi diriku sendiri. Dari semenjak sekolah, aku punya cita-cita tinggi. Tapi aku bingung bagaimana mewujudkannya? Tak ada yang mau memfasilitasi diriku. Apapun aku harus cari sendiri. Tapi apalah diriku? Tanpa dukungan aku tak bisa. 

Saat ini aku nyesal dengan diriku sendiri aku iri dengan teman-teman yang bisa mewujudkan mimpi mereka karna bantuan dan dukungan orang tua dan lingkungan. Sedangkan aku? Orang tua saja tak punya, siapa yang ingin mendengarkan aku? Tak ada. Aku harus cari sendiri!

Aku tak ingin hal ini terjadi pada anakku kelak. Aku ingin dia lebih baik dariku. Siapa sih yang tak ingin anaknya lebih baik dari pada orang tuanya? Pasti semua orang tua menginginkannya kan? Dan saat ini masalah itu pun datang lagi kepadaku. Dulu, tak ada orang tua, keluarga yang tak mendukung, dan saat ini suami yang tak sependapat denganku. Lengkap sudah rasanya...

Aku mengenal cita-cita dari buku. Aku mempunyai mimpi dari buku. Aku bisa berimajinasi dari buku. Dulu aku suka sekali baca buku semenjak SMP buku-buku motivasi yang menghantarkan aku pada cita-cita. Mulai saat itu aku suka membaca buku-buku motivasi dan buku biografi orang2 hebat yang aku kagumi. Memang setelah kuliah aku malas membaca buku. Aku lebih suka bermain gadget dan medsos. Hanya sesekali aku membaca buku2 yang sudah kubeli saat aku gila buku. *saat gila buku hampir seminggu sekali aku beli 1 buku. Dizaman SMA berbagai buku aku koleksi terutama buku motivasi.

Dan saat ini aku ingin melakukan hal yang sama pada anakku. Katanya jika anak dari kecil diperkenalkan dengan buku, maka sampai besar dia akan suka buku. Itu yang akan aku ajarkan pada anakku sembari akupun belajar. Aku hanya ingin anakku lebih baik dari diriku. Tapi ha ini bentrok dengan suamiku. Entahlah metode apa yang akan ia lakukan untuk anaknya. Semoga itu lebih baik...!! Aminn

GOD Bless me... Semoga ada keajaiban!



Kembali menulis

Entah kapan itu aku berhenti menulis. Padahal isi kepalaku banyak yang ingin aku ceritakan. Rasanya ingin sekali aku berbagi agar dapat meringankan kepala ini. Tapi entah mengapa sulit sekali tangan ini untuk mengetik kata-kata yang terangkai dalam benakku.

 Hmm... Rasanya sejak aku menikah, tangan sudah pakum dengan tulisan. Kalau dibilang sibuk sih tidak mungkin, nyatanya saat ini saja aku banyak santai dirumah. Kesibukanku saat ini monoton sekali, hanya mengurusi rumah mungil kami dan setia menunggu suami pulang kerja. Apalagi saat anak pertamaku lahir nanti. Mungkin alibi sibuk itu pasti ada. Padahal hanya IRT, tidak seperti wanita-wanita karir disana hihi... 

Aku ingin sekali kembali menulis. Setidaknya hanya sepatah dua patah kata perhari. Atau hanya 5 judul tulisan saja perbulan. Karna ketika aku menulis, seolah-olah semua bebanku hilang. Aku tumpahkan semua ke dalam tulisan. Resanyaaa legaaa sekaliii... 

Semoga mulai hari ini, saat ini, dan seterusnya aku akan harus menulis. Walaupun tak ada yang membaca, setidaknya blog ini setia mendengar semua curcolanku hihi....

Okey... Bismillahhh... Happy writing...!!!



Untuk Dia

Laki-laki yg aku kangenin, laki-laki yg slalu aku tunggu kehadirannya tiap malam dalam deringan telpon. Ternyata kata2 itu slalu jdi bumerang untuk diriku sndiri. Entah bagaimana mengungkap kan rasa kangen ini. 

Memang aku tau dri awal kita sudah beda. Tpi aku akan terus mencobanya sampai saat ini. Walau sering sekali rasa sayang ini berubah menjadi air mata. 

Bahkan ketika ego itu sudah menguasai hati ini. Ingin sekali aku menyerah... Ingin sekali aku mengakhirinya... Tapi entah dari mana datangnya keyakinan itu hingga sulit sekali mulut ini berkata Putus... Biarlah ALLAH yg menentukan. Biarlah waktu yg akan menjawab. Semoga apapun yg terbaik buat kita. ❤️

Dia bukan seseorang dambaanku, bukan juga apa yg aku inginkan. Mungkin sebaliknya juga begitu, aku bukan perempuan yang ia inginkan. Tapi mengapa kita bisa bertemu tanpa sebab? Mengapa pertemuan itu berlanjut sampai saat ini? 

Dan bisakah kita melanjutkan niat kita untuk mempersatukan hubungan ini menjadi halal? Bisakah????

H-30
Entah ini cobaan atau ujian?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...