Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Perkembangan ILMU POLITIK



Ø 
Perkembangan Ilmu Politik
Ilmu politik lahir pada akhir abad ke-19. Ilmu politik berkembang berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya, seperti Sosiologi, antropologi, ekonomi, dan psikologi. Sebagai pembahasan secara rasional dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik dapat dikatakan jauh lebih tua umurnya. Pada perkembangan saat itu, Ilmu Politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
Ø Ilmu Politik sebagai Ilmu Pengatahuan (Science)
Pada tahun 1948 diadakan pertemuan para sarjana ilmu politik di Paris. Meraka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengatahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu. (The sum of coordinated knowledge relative to determined subject). Jikaperumusan ini dipakai sebagai patokan, maka memeng boleh politik dinamakan suatu ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1950-an (Behavioral Approach) merupakan gerakkan pembaharuan yang ingin meningkatkan mutu ilmu politik dan mencari suatu new sience of politics. Gerakan yang baru ini, yang disebut sebagai revolusi dalam ilmu politik merumuskan pokok pemikiran sebagai berikut : Sekalipun perilaku manusia adalah kompleks, tetapi ada pola-pola berulang (recurrent patterns) yang dapat diidentifikasi.
Pada akhir dekade 1960-an timbul reaksi terhadap pendekatan prilaku. Datang dari ahli-ahli orientasi politik seperti Herbert Marcuse dan Paul Sartre. Bahwa pendekatan perilaku (behavioral approach) terlalu kuantutatif dan abstrak. Sehingga tidak mencerninkan realitas sosial.
Pendekatan tradisional tetap memainkan peranan pokok, akan tetapi tidak lagi merupakan pendekatan tunggal yang dominan. Reaksi kelompok behavioralisme lebih memandang masa depan, sedangkan tradisional lebih memandang kemasa lampau.

Perbedaan Tradisionalis dan Behaviolis
Para Tradisionalis
Menekankan :
Para Behavoralis
Menekankan :
Nilai-nilai dan norma-norma
Fakta
Filsafat
Penelitian empiris
Ilmu terapan
Ilmu murni
Historis yudiris
Sosiologi-psikologi
Tidak kuantitatif
Kuantitatif

Reakdi pasca bahavionisme terutama di tunjukkan kepada usaha untuk mengubah penelitian dan pendidikan ilmu politik menjadi suatu ilmu pengetahuan yang murni sesuai dengan pola olmu eksakta. Sebagai berikut :
1. Dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan kuantitatif, ilmu politik menjadi terlalu abstrak dan tidak relevan terhadap masalah sosial yang dihadapi, padahal relevansi dianggap lebih penting daripada penelitian yang cermat.
2. Karena penelitian terlalu bersifat abstrak, ilmu politik kehilangan kontak dengan realitas-realitas sosial, padahal ilmu politik harus melibatkan diri dalam usaha mengatasi krisis-krisis yang dihadapi manusia.
3. Penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas ilmu politik.
4. Para cendikiawan mempunyai tugas historis dan unik untuk melibatkan diri dalam usaha mengatasi masalah-masalah sosial. Pengetahuan membawa tanggung jawab untuk bertindak, harus engage atau commited untuk mencari jalan keluar dari krisis yang dihadapi.

Sumber : Buku Dasar-dasar Ilmu Politik Prof. Miriam Budiardjo

Sebagai tugas kuliah
Disusun Oleh :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...