Menguraikan lima pengaturan sourcing global.
Alasan utama diadakannya sourcing global adalah untuk mendapatkan harga yang rendah. Kemungkinan adalah bahwa para pesaing asing perusahaan menggunakan komponen-komponen yang memiliki kualitas atau rancangan yang lebih baik dibanding yang tersedia di negri sendiri. Daya tarik sourcing global adalah kehadiran para pemasok dengan tingkat persaingan harga, kualitas, ketepatan waktu, dan dimensi-dimensi terkait lainnya yang semakin ketat. Suatu perusahaan yang mendirikan anak perusahaan dengan kepemilikan penuh dari sebuah negara yang biaya tenaga kerjanya rendah untuk memasok komponen-komponen ke pabrik di negara asal atau untuk memasok suatu produk yang tidak diproduksi negara asal. Sebuah usaha patungan di luar negeri mungkin didrikan disebuah negara dimana biaya tenaga kerja lebih rendah untuk memasok komponen-komponen ke negara asal. Perusahaan itu dapat mengirim komponen-komponen untuk diproses dengan dibuat dan dirakit oleh sebuah kontraktor independen disebuah pabrik in-bond. Perusahaan mungkin membuat kontrak dengan kontraktor independen di luar negeri untuk membeli porduk-produk sesuai dengan spesifikasinya. Perusahaan itu bisa membeli dengan manufaktur independen di luar negeri.
Memahami pentingnya biaya tambahan untuk sourcing global.
Angkutan internasional, asuransi, dan pengemasan dapat menambah 10 hingga 12 persen dari harga, bergantung syarat-syarat penjualan yang digunakan. Bea importir pialang pabean, biaya letter of credit, biaya persediaan dalam pipeline, dan biaya perjalanan internasional adalah beberapa biaya tambahan lainnya. Termasuk biaya penyimpanan yang mencangkup biaya kesempatan modal, fasilitas penyimpanan, asuransi pencurian, penyusutan, pajak, dan biaya penggunaan barang. Dan perlu diperhatikan juga biaya pengerjaan kembali barang yang tidak terpakai.
Memahami peningkatan peran pembelian elektronik untuk sourcing global.
Pengadaan secara elektronik dilakukan untuk menemukan pemasok atau pelanggan yang potensial, dan memfasilitasi interaksi yang efisien dan dinamis diantara para pembeli dan pemasok yang berpeluang tersebut. Pembelian ini dipandang sebagai fungsi yang strategis, tren ini didorong oleh perkembangan yang sangat cepat melalui E-procurement. Meskipun ada sejumlah tantangan dalam penggunaannya, sistem pembelian elektronik dapat menghasilkan pengurangan yang cukup besar dalam biaya-biaya pengeluaran baik produk maupun jasa yang langsung dan tidak langsung. Sistem-sistem tersebut juga memungkinkan optimisasi rantai pasokan diseluruh jaringan perusahaan, bukan hanya dalam satu perusahaan saja.
Memahami usaha-usaha Jepang untuk meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya.
Perusahaan manufaktur Jepang menyadari bahwa dengan keterbatasan ukuran perekonomian negaranya, mereka harus melakukan ekspor untuk mencap pertumbuhan. Untuk melaksanakannya, mereka harus kompetitif dengan negara-negara lain, yang berarti meningkatkan kualitas produkmereka dan menekan biaya. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, mereka menciptakan suatu sistem produksi, just-in-time yang pada pokoknya didasarkan pada konsep produksi Amerika Serikat.
Mengetahui sistem produksi just-in-time (JIT)
JIT memerlukan manajemen bahan, orang, dan pemasok yang terkoordinasi. Tujuannya adalah untik mengeliminasi persediaan, mengurangi waktu pemprosesan dan persiapan serta menggunakan manajemen partisipatif untuk menjamin input dan kesetiaan pekerja pada perusahaan. JIT mencangkup manajemen kualitas total, dimana perbaikan yang terus-menerus merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan JIT
JIT terbatas pada operasi yang berulang-ulang. JIT merupakan sistem yanb seimbang sehingga jika suatu operasi berhenti, maka keseluruhan lini produksi berhenti. Tetap sulit untuk mencapai suatu sistem yang seimbang. JIT tidak mengizinkan rombongan. Kerusakan mesin yanb tiba-tiba akan menghentikan seluruh sistem produksi terakhir, proses untuk memberlakukan JIT yang lambat.
Memahami manufaktur tersinkronisasi
Tujuan manufaktur tersinkronisasi adalah penjadwalan manufaktur yang tidak seimbang alih-alih penjadwalan seimbang dari JIT perhatian dipusatkan pada bettleneck sistem manufaktur, dan penjadwalan untuk seluruh operasi dikendalikan oleh output dan operasi bottleneck.
Memahami sistem six sigma
Six sigma adalah suatu proses manajemen bisnis yang memusatkan perhatian untuk mengurangi variasi dan mengeliminasi barang-barang rusak dalam proses pengerjaan. Lima langkah pendekatan six sigma terdiri atas definisi, pengukuran, analisis, perbaikan, dan pengendalian mencerminkan metode penciptaan sistem lingkaran tertutup untuk perbaikan terus menerus dalam proses bisnis. Metodologi six sigma sering mengharuskan perusahaan memikirkan kembali cara kerja mereka dan terkadang dengan dramatis mengadaptasi budaya mereka. Suksesnya perubahan budaya menuntut usaha jangka panjang yang dilakukan bersama-sama, khususnya bila perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional dengan anak perusahaan dan kantor yang tersebar di seluruh dunia.
Mengidentifikasi penghalang-penghalang bagi standarisasi global dari proses dan prosedur produksi.
Perbedaan-perbedaan dalam kekuatan lingkungan luar negeri, terutama kekuatan-kekuatan ekonomi, budaya, dan politik,menyebabkan unit-unit operasi suatu perusahaan multipabrik internasional berbeda-beda dalam hal ukuran, mesin-mesin, dan prosedur-prosedurnya.
Memahami pentingnya teknologi lanjutan dan teknologi tepat guna.
Pemerintah negara-negara berkembang yanv dibebani oleh pengangguran yang tinggi dan kenaikan biaya modal, mendesak para investor untuk mempertimbangkan suatu teknologi lanjutan (intermediate technology) alih-alih proses yang sangat otomatis dari negara-negara industri. Tanggapan perusahaan multinasional dalam beberapa kesempatan adalah mencari teknologi tepat guna, yang menyesuaikan pasar sebuah negara dengan sumber-sumber dayanya. Dalam konsep ini, proses produksi yang digunakan mungkin berbeda-beda mulai dari teknologi yang paling mutakhir hingga yang primitif, bergantung pada variabel-variabel ekonomi, sosial-budaya, dan politik.
Mengetahui dua golongan aktivitas yang umum, yaitu produktif dan pendukung yang harus dilakukan dalam seluruh sistem manufaktur.
Suatu sistem manufaktur pada pokoknya adalah sekelompok aktivitas yang terkait secara fungsional untuk menciptakan nilai setelah sistem itu dapat bekerja, dua golongan aktivitas yang umum, yaitu aktivitas produktif dan aktivitas pendukung, harus dilaksanakan. Aktivitas produktif adalah semua fungsi yang menjadi bagian dari proses manufaktur. Di antara aktivitas-aktivitas pendukung yang penting adalah pembelian, pemeliharaan, dan fungsi teknik.