Resume
MATERI 2
Sumber:
Buku Aris Budi Setyawan
Buku
Perekonomian Indonesia “Dumairy”
Oleh:
Ima Sarah Nabila
NPM:
112113750350087
Pengertian Sistem
Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Dumairy (1996) Sistem ekonomi
adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia
dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem
ekonomi terdiri atas unsur-unsur
1. manusia sebagai subjek;
2. barang-barang ekonomi sebagai objek, serta
3. seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam
kegiatan berekonomi
Menurut Sanusi (2000 : 10) Sistem ekonomi merupakan suatu
organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi,
sosialpolitik, ide-ide) yang saling memengaruhi satu dengan lainnya yang
ditujukan ke arah pemecahan problem-problem ; produksi distribusi-konsumsi yang
merupakan problem dasar setiap perekonomian.
Sistem-sistem Ekonomi
1.
Sistem Ekonomi
Kapitalis
Ciri-cirinya :
• Hak milik pribadi. Alat-alat
produksi atau sumber daya ekonomi seperti SDA, modal, dan tenaga kerja dimiliki
oleh individu dan lembaga lembaga swasta.
• Adanya kebebasan berusaha dan
kebebasan memilih. Kegiatan produksi dapat dengan bebas dilakukan oleh siapa
saja yang mempunyai inisiatif. Kebebasan memilih terkait dengan kedaulatan
konsumen dan kebebasan pengusaha untuk memeroleh sumber daya ekonomi. Kebebasan
juga dimiliki oleh pekerja dalam memilih setiap jenis pekerjaan yang
dikehendakinya.
• Motif kepentingan diri sendiri.
Merupakan kekuatan utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu
untuk memenuhi kepentingan/keuntungan diri sendiri.
2.
Sistem Ekonomi
Kapitalis
Ciri-cirinya :
• Persaingan. Setiap individu atau
pelaku ekonomi swasta, baik pembeli maupun pengusaha, dengan motivasi mencari
keuntungan yang maksimum bebas bersaing dipasar dengan kekuatan masing-masing.
Setiap pelaku ekonomi swasta bebas memasuki dan meninggalkan pasar.
• Harga ditentukan oleh mekanisme
pasar. Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen
(pembeli) dilakukan melalui sistem pasar. Dengan demikian, tingkat harga dan
jumlah produksi yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan
penawaran
• Peranan pemerintah terbatas.
Pemerintah mempunyai peran yang dapat membatasi berbagai kebebasan individu.
Misal, mengeluarkan peraturan yang melarang praktik monopoli nonalamiah dan
melindungi hak-hak konsumen dan pekerja
3.
Sistem ekonomi
sosialis
Dibagi dalam sua subsistem, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Sosialis Marxis
atau sistem ekonomi komando, cirinya :
• Seluruh unit ekonomi baik
produsen, konsumen maupun pekerja tidak diperkenankan untuk mengambil keputusan
secara sendiri-sendiri yang menyimpan dari komando otoritas tertinggi yaitu
partai.
• Partai menentukan secara rinci
arah dan sasaran yang harus dicapai dan yang harus dilaksanakan oleh setiap
unit ekonomi dalam pengadaan, baik
barang-barang untuk sosial (social
goods) maupun untuk pribadi (private goods).
• Ruang gerak bagi adanya inisiatif
dari pelakupelaku ekonomi tidak ada sama sekali.
• Sistem ini dianut oleh : mantan
negara Uni Soviet, negara-negara Eropa Timur, Korea Utara dan Kuba
2. Sistem Ekonomi Sosialis Demokrat,
cirinya
Di satu pihak ada kebebasan individu
seperti dalam sistem ekonomi kapitalis. Namun di pihak lain, peran pemerintah
lebih besar misalnya dalam menentukan upah minimum dan penetapan harga minimum
atau maksimum serta ada kebijakan perlindungan usaha, konsumen dan pekerja,
• Landasan ilmiah dari sistem ini
adalah kombinasi antara prinsip-prinsip kebebasan individu dengan kemerataan
sosial.
• Sistem ini dianut di Eropa Barat
terutama Jerman
4.
Sistem Ekonomi
Campuran
adalah sistem yang mengandung
beberapa elemen dari sisitem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.
• Sistem ini lahir sebagai aplikasi
dari negara-negara yang tidak dapat menerapkan sistem baik kapitalis maupun
sosialis secara 100%
• Di dalam sistem ekonomi campuran
adanya campur tangan pemerintah terutama untuk mengendalikan
kehidupan/pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi yang terlalu besar
di satu orang atau kelompok swasta, juga untuk melakukan stabilisasi
perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah
Sejarah singkat sistem ekonomi Indonesia
1. Pemerintahan Orde Lama
Sumitro Djojohadikusumo, dalam
pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah
semacam ekonomi campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya
disepakatilah suatu bentuk ekonomi yang baru, dinamakan sebagai Sistem Ekonomi
Pancasila, yang didalamnya mengandung unsur penting yang
disebut Demokrasi Ekonomi.
menurut UUD’45, sistem perekonomian Indonesia
tercermin dalam pasal-pasal 23, 27, 33. Dan 34. Demokrasi Ekonomi dipilih,
karena mempunyai ciri-ciri positif yang diantaranya adalah (Suroso, 1993) :
- Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak,
dikuasai oleh negara.
- Bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Sumber-sumber
kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada
lembaga-lembaga perwakilan pula.
- Warga
negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak
milik perorangan diakui dan pemanfaatnnya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
- Potensi,
inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir
miskin serta anak terlantar, dipelihara oleh pemerintah.
Sistem perekonomian di Indonesia sangat
menentang adanya sistem Free Fight Liberalism, Etatisme (Ekonomi
Komando) dan Monopoli, karena sistem ini memang tidak sesuai dengan sitem ekonomi yang dianut
Indonesia (bertentangan).
Meskipun pada awal perkembangan
perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi Demokrasi,
dan ‘mungkin campuran’, namun Awal tahun1950-an sampai dengan tahun 1957-an
merupakan bukti adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian
juga dengan sistem etatisme, pernah juga memberi corak perekonomian di
tahun 1960-an sampai dengan pada masa orde baru.
2. Pemerintahan Orde Baru
Orde Baru adalah sebutan bagai masa
pemerintahan Presiden Soeharto. Orde Baru menggantikan pemerintahan Orde Lama
yang di pimpin oleh Soekarno. Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga
1998. Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun
sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Orde Baru memilih perbaikan dan
perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui
struktur administratif yang didominasi. Selama masa pemerintahannya,
pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya,
jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan
1980-an.
# Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
* Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000. * Sukses transmigrasi. * Sukses KB.
* Sukses memerangi buta huruf. *
Sukses swasembada pangan. * Pengangguran
minimum. * Sukses REPELITA (Rencana
Pembangunan Lima Tahun) . * Sukses
Gerakan Wajib Belajar. * Sukses Gerakan
Nasional Orang-Tua Asuh. * Sukses
keamanan dalam negeri. * Investor asing
mau menanamkan modal di Indonesia. *
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.
# Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
§ Semaraknya korupsi, kolusi dan nepotisme. § Pembangunan Indonesia yang tidak
merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian
lagi disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat. § Munculnya
rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan terutama
di Aceh dan Papua. § Kecemburuan antara penduduk setempat dengan
para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertannya. § Bertambahnya kesenjangan sosial diakibatkan
karena perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi yang kaya dan yang miskin. § Pelanggaran
HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa). § Kritik
dibungkam dan oposisi diharamkan. § Kebebasan pers sangat terbatas,
diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel. § Penggunaan
kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program “penembakan
misterius”. § Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke
pemerintah/presiden selanjutnya). § Menurut kualitas birokrasi
Indonesia yang terjangkit penyakit ‘Asal Bapak Senang’, hal ini adalah
kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara
pasti hancur. § Menurunnya kualitas tentara karena level elit
terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang
krisis keuangan dan ekonomi Asia, disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun
terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh.
Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Di
tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21
Mei 1998.
Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde
Baru adalah adanya krisis moneter tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi
Indonesia terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda Asia.
Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela, sementara kemiskinan rakyat
terus meningkat. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12
Mei 1998. Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan
sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era
Reformasi".
3. Pemerintahan Transisi
Krisis finansial Asia yang menyebabkan
ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat
Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu.
Pemerintahan transisi merupakan peralihan antara
pemerintahan zaman Soeharto ke pemerintahan B.J. Habibie.
4. Pemerintahan Reformasi
Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden RI dan menyerahkan
jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini menandai
berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi. Masa
pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter
Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu,
Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan
berekspresi.
Ketika Habibie mengganti Soeharto sebagai presiden
tanggal 21 Mei 1998, ada lima isu terbesar yang harus dihadapinya, yaitu:
a. masa depan Reformasi; b. masa depan
ABRI; c. masa depan daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia;d.
masa depan Soeharto, keluarganya, kekayaannya dan kroni-kroninya; serta e. masa
depan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.
Berikut ini beberapa kebijakan yang berhasil
dikeluarkan B.J. Habibie dalam rangka menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat.
a. Kebijakan dalam bidang
politik
Reformasi dalam bidang politik berhasil
mengganti lima paket undang-undang masa Orde Baru dengan tiga undang-undang
politik yang lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut.
1. UU No. 2 Tahun
1999 tentang partai politik
2. UU No. 3 Tahun
1999 tentang Pemilihan Umum.
3. UU No. 4 Tahun
1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.
b. Kebijakan dalam bidang
ekonomi
Untuk memperbaiki perekonomian yang
terpuruk, terutama dalam sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU
No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat,
serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
5. Pemerintahan Gotong Royong
Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan
Presiden RI kelima Megawati Sukarnoputri (2001-2004). Kabinet ini dilantik pada
tahun 2001 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2004.
Kinerja Pemerintahan Megawati Soekarnoputri sangat
mengecewakan. Megawati tidak tampil sebagai seorang presiden, melainkan lebih
sebagai ketua umum partai. Akibatnya, roda pemerintahan tidak berjalan
sebagaimana diharapkan banyak orang dan cita-cita reformasi.
6. Pemerintahan Indonesia Bersatu
# JILID I (ERA SBY-JK) == (2004-2009)
Kabinet Indonesia Bersatu adalah kabinet pemerintahanIndonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk pertama kalinya,
dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya,
Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal
pembentukan (21 Oktober 2004), perombakan pertama (7 Desember 2005), dan
perombakan kedua (9 Mei 2007)
Pada periode ini, pemerintah melaksanakan
beberapa program baru yang dimaksudkan untuk membantu ekonomi masyarakat kecil
diantaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas. Pada
prakteknya, program-program ini berjalan sesuai dengan yang ditargetkan
meskipun masih banyak kekurangan disana-sini.
# JILID II (ERA SBY – BOEDIONO) == (2009-2014)
Kabinet Indonesia Bersatu II adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono
pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang bergabung setelahnya, tim sukses
pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan profesional. Susunan
Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri
Keuangan.
Pada periode ini, pemerintah khususnya melalui Bank
Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional negara yaitu :
1. BI rate
2. Nilai tukar
3. Operasi moneter
4. Kebijakan
makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial lalu lintas
modal. (Sumber http://www.mzm26.com/2012/02/sejarah-singkat-ekonomi-indonesia-sejak.html)
Sistem ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi di Indonesia
• Sistem ekonomi Campuran
• Sistem ekonomi Pancasila (UUD ’45)
• Sistem ekonomi Koperasi (Orde Lama)
• Sistem ekonomi Kerakyatan (Orde Baru)
Tiga azas penting yang mendasari Pancasila dan UUD 1945 (sebelum
diamandemen tahun 2000) yang membentuk sistem ekonomi Indonesia, yaitu :
kemanusiaan, persaudaraan, dan gotong royong. Ketentuan-ketentuan dasar
konstitusional mengenai kehidupan ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
(sebelum diamandemen), antara lain tercantum pada pasal 27, 33, dan 34 UUD
1945.
Sebagai simpulan, perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme atau
sistem ekonomi sosialisme dengan sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah
pada kedua makna yang terkandung dalam keadilan sosial yang merupakan sila
kelima Pancasila, yakni prinsip pembagian pendapatan yang adil (dibanding
dengan pertumbuhan ekonomi) dan prinsip demokrasi ekonomi. Kedua prinsip ini
yang sebenarnya merupakan pencerminan sistem ekonomi Pancasila yang jelas
menentang sistem individualisme liberal atau free fight liberalism (sistem
kapitalisme ekstrim) dan sistem komando (sistem sosialisme ekstrim).
*Ditulis dan digunakan sebagai catatan mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA