Ok sdikit curhat pikiran yang slama ini berputar membuat tidur tak nyaman yang akhirnya insomnia. huft_ Cukup kesel sama keluarga tentang perdebatan calon dan perkawinan. Rencana yang tadinya sudah mantap, akhirnya ditarik ulur hanya karna menunggu kesepakatan keluarga! Aku tahu, perkawinan itu bukan hanya menyatukan dua insan tapi menyatukan dua keluarga besar yang berbeda adat, perbeda pandangan, berbeda segalanya. Tapi bukankah Rasulullah SAW saja memudahkan perkawinan itu sendiri? Karna itu merupakan sunnahnya??? Hmm aku baru sadar, ternyata banyak orang yang mengesampingkan pernikahan, karna prosesnya seribet ini. Huft_
Yang aku ga setuju sih bukan masalah proses pernikahan itu sendiri, tapi masalah pemahaman dan gaya hidup. Aku tau, dizaman skarang ini wajarlah klo orang lebih berfikir hedonis lebih memajukan kesenangan. Dan hal yang aku takutkan itu terjadi. Dari awal bertemu dengan si calon, tak ada sama skali minat untuk berhubungan lebih dekat. Karna aku melihat bibit bebet bobotnya dan pemikiranku waktu itu sama seperti pemikiran keluargaku saat ini.
Tapi... Ada hal-hal yang aku kagumi dari pria ini, yang pertama ia sangat menghormati ibunya setiap penghasilannya selalu diberikan semua kepada ibunya ("ibu ini penghasilan saya ibu mau ambil brapa pun silakan, saya sisanya saja"). Hal itu yang menggugah hati saya, bukankah jika laki2 sangat menghormati, mengasihi, dan menyayangi ibunya dia akan lalukan itu juga pada istrinya?
Yang kedua, ia menjadi tulang punggung untuk ibu dan adiknya, padahal kakak2nya banyak (Masalah ini yang hampir menyerupai masalah keluargaku) tpi dia tetap lapang dada menjalaninya tanpa beban sedikitpun.
Yang ketiga, ia selalu bilang tak punya apa2 selalu rendah hati. Dia bukan orang yang membanggakan apa yang orang tuanya punya karna itu bukan hasil keringatnya. Dan ia slalu bangga dgn apa yang dihasilkannya sendiri bukan milik orang tua ataupun keluarganya. (Padahal keluarganya lumayan). Itu yang slalu aku pelajari dari sikap dan tingkah lakunya.
Zaman skarang masih ada orang yang tidak mau bangga dgn hasil orang tuanya, tapi lebih bangga punya sendiri. That's amazing!!! Padahal anak-anak zaman skarang mereka berbangga atas fasilitas yang orang tua berikan tanpa mereka berkerja keras. Uh cemen!!! Hihi
Yang terakhir, kehidupan yang sangat sederhana. Ini yang membuat aku ingin berubah seutuhnya. Aku ingin berubah menjadi lebih baik. Saat inilah pikiranku berubah 80%. Dia orang baik, dia orang yang mau bekerja keras, dia orang yang bertanggung jawab, dia orang yang penyayang, dia orang yang bisa membimbingku kearah yang lebih baik. Tapi dia bukan orang kaya, dia bukan orang yang berpendidikan, dia bukan orang yang mapan, dia bukan orang yang ganteng dan dia bukan orang yang sempurna.
Sering ku ceritakan apa yang keluargaku katakan untuk dirinya, tapi dia selalu tersenyum melihat segalanya positif. Ia tak marah sama sekali, walaupun aku tau hatinya pasti sedih. Bahkan dia yang menyuruhku untuk tidak benci pada keluargaku, ia yang selalu menasehatiku untuk tak boleh jauh dari keluargaku, ia yang slalu mengajariku tak boleh kasar dengan kakak2. Walaupun hinaan yang ia terima dri mulut kakak2ku. Subhanallah... Semoga ALLAH menambah pahalanya.
AKU MELIHATNYA BUKAN DARI HARTA
Aku tak perduli apa kata orang bahkan apa kata keluargaku sendiri. Karna yang aku cari bukan bos, tapi aku cari imam untuk kehidupanku selanjutnya. Imam untuk diriku, imam untuk anakku dan cucuku kelak. Kuteguhkan diriku untuk tetap bertaut padanya dengan segala kekurangannya.
I LOVE YOU COZ ALLAH SWT
Trimakasih Tuhan atas nikmat ini. Semoga ini juga pilihanMU GOD... Amin ya rabbal 'alamin...
0 komentar:
Post a Comment