Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Tips Menjadi Penulis Sukses

Berikut ini sepuluh tips penting dari Indria Salim, anggota komunitas Penulis Perempuan Women Script. Ini diaaaaaaa: *ikutin step by step ya* hihi

• Menulis dengan ringkas, padat dan sekaligus menarik. Semakin sering menulis, semakin terampil kita menggunakan kata atau kalimat yang relevan saja. Tidak ada kata-kata yang tersaji tanpa arti. Satu kata akan menambah makna tulisan kita. Ini bukan sekadar menambah jumlah halaman. 

• Menulis sebaiknya tidak dilakukan sambil mengedit. Itu dua tahap yang sebaiknya dilakukan terpisah.

• Bagilah tulisan dalam beberapa paragraf pendek. Idealnya, satu paragraf itu mengungkapkan satu ide pikiran. Pecah-pecahlah panjang dan struktur kalimat sedemikian rupa agar tidak membosankan pembaca. Kalimat-kalimat yang runtut dan tidak berbelit-belit akan memberi kenyamanan pembaca tulisan kita.

• Menulis dengan jelas. Ini juga bisa berarti menulis dengan spesifik, tidak mengawang atau melebar tanpa relevansi dengan topik yag dibicarakan. Pembaca akan kesal setengah mati saat terjebak dengan bacaan yang tidak jelas isinya. Ingatlah bahwa pembaca tidak selalu punya banyak waktu. 

Sebuah novel yang tebal, kalau isinya menarik dan mengikat minat pembaca itu jelas berbeda dengan sebuah tulisan sependek satu halaman yang menuai cercaan pembaca karena isinya yang tidak jelas bagi pembaca.

• Pentingnya bahasa yang komunikatif. Menulislah seakan sedang berbicara – alami dan tanpa berpretensi sok tahu dengan memakai bahasa ilmiah. Ini berlaku untuk banyak ragam tulisan, baik fiksi atau non-fiksi. Perkecualian bisa dipahami apabila kita menulis buku pelajaran atau bahan studi (textbook). Hindarilah istilah yang hanya diketahui oleh kalangan tertentu (jargon).

• Menulis dengan pesan yang kuat. Ini bisa dilakukan bila kita mengembangkan tulisan berdasarkan ide pokok yang jelas.

• Tunjukkan pembaca tentang sesuatu, bukan menceritakannya. (Show, don’t tell). Dalam tulisan non-fiksi, ini bisa dilakukan dengan menulis hal-hal secara spesifik, tidak mengambang atau abstrak. Itu sebabnya kalimat pendek, tapi menyajikan fakta lebih disarankan daripada kalimat panjang berbelit dengan pokok ide yang kabur. 

Dalam tulisan fiksi, ini dilakukan dengan memberi deskripsi tentang suatu keadaan atau karakter. Contoh: "Anak kecil itu pakainnya lusuh dan compang-camping. Melihatnya membuatku teringat wajah kakek berumur 80 tahun, kulit keriput, rambutnya tipis dan pudar warnanya."

• Menulis dengan jujur. Jadilah diri sendiri. Ini akan tercermin dari cara kita mengungkapkan pokok pikiran yang kita yakini kebenarannya. Kejujuran yang terungkap dalam kesederhanaan menulis akan menjadi kualitas tulisan itu sendiri. Maka kita akan terhindar dari keinginan menulis berbunga-bunga dan mengada-ada dan tidak menambah arti atau kejelasan.

• Menulis dengan bersemangat namun penuh pengendalian diri. Ini sebuah paradoks.  Bersemangat menyampaikan apa yang kita inginkan agar diketahui pembaca. Mengendalikan diri untuk menulis semua hal yang mungkin tidak berhubungan dengan pokok pikiran.  Ini paradoks dari menulis dengan semangat tak terkendali.

• Membaca dan membaca. Kita harus berbelanja dulu sebelum bisa menjual barang bagus. Ini hanya ungkapan bahwa agar bisa menulis bagus, kita perlu membaca buku-buku bermutu sebagai perluasan wawasan dan kemampuan apresiasi tentang tulisan yang bagus itu. 

Demikian, selamat menulis dan semoga kita semua menjadi penulis berhasil ;)

[Indria Salim/republika.co.id]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...