senengnya Belajar.....
artikel ini trnyata sama seperti apa yang saya pikirkan
Belajar Yuk...
bahwa belajar bukan untuk sebuah nilai,
tapi belajar membuat kita tahu dan menambah ilmu tentunya...
ayooo...!! Rajin2lah belajar ^,^
be SMART
Perkembangan PUBLIC RELATION
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
Di Indonesia baru dikenal pada tahun 1950-an, Setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Dimana pada saat itu, Indonesia baru memindahkan pusat ibu kota dari Yogyakarta ke Jakarta.
pada tahun 1962 , dari Presidium Kabinet PM Juanda, menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian atau divisi Humas (PR),
pada tahun 1967-1971, terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas)
tahun 1972 dan 1987, munculnya PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yakni didirikannya Perhumas ( Public Relations Associations of Indonesia ) pada tanggal 15 Desember 1972. Konvensi Humas di Bandung tahun 1993, telah menetapkan Kode Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ).
tanggal 10 April 1987 di Jakarta dibentuk suatu wadah profesi PR lainnya yang disebut Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia ( APPRI ),
tahun 1995 hingga sekarang, perkembangan PR sangat pesat. Ternyata perkembangan PR tumbuh dikalangan swasta bidang professional khusus (spesialisasi) Humas bidang idustri pelayanan jasa. Ditandai terbentuknya Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3) pada tanggal 27 November 1995. Berdirinya Forum Humas Perbankan (Forkamas) pada tanggal 13 September 1996.
Sumber : Dikutip dari Blogger
Metode penelitian dalam sosiologi
Dalam penelitian sosiologi, menggunakan duametode, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptifdan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagaipemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selainitu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latarpenelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatifpeneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahanpenjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Metode ini mengutamakan cara kerja denganmenjabarkan data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasilpenelitian tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain yangbersifat eksak. Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenispenelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistikatau bentuk hitungan lainnya. Contohnya penelitian tentang kehidupan, riwayat,dan perilaku seseorang, di samping juga tentang peranan organisasi, pergerakansosial, atau hubungan timbal balik. Sebagian datanya dapat dihitung sebagaimanadata sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.
2. Metode Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematisterhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif danstatistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orangatau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang surveiuntuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dariteori menuju data,dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakanketerangan berdasarkan angka-angka. Penelitian yang dilakukan denganmenggunakan metode ini adalah survei dan eksperimen.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesisyang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuranadalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal inimemberikan hubungan yang fundamental antara pengamatanempirisdan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Sumber : Wikipedia
Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusionalmaupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
- politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
- politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
- politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
- politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Definisi Ilmu Poltitik
Ilmu Politik merupakan Ilmu yang mempelajari Politik, untuk mengetahui lebih lanjut maka perlulah diketahui definisi Politik itu sendiri, yaitu:
1. Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari sistem tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut. (Miriam Budiarjo)
2. Politik menyangkut “who gets what, when, and how” (Harold Laswell)
3. Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masayarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. ( Ramlan Surbakti )
Sehubungan dengan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka kita mengenal adanya konsep-konsep dasar Ilmu Politik, yaitu:
1. Negara
Menurut Prof. Miriam Budiarjo, Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan (control) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
Menurut Roger H. Soltau, Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
Syarat berdirinya suatu negara adalah memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. Sifat–sifat Negara adalah memaksa, monopoli, dan mencakup semua. Sedangkan tujuan akhir negara adalah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum, common good, common wealth).
2. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan /tujuan dari perilaku.(Miriam Budiarjo)
Menurut Harold D. Laswell dan A. Kaplan dalam Power and Society: “ Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.”
Sedangkan menurut W.A Robson dalam The University Teaching of Social Sciences: “Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, … yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Focus perhatian sarjana ilmu politik…tertuju pada perjuangan untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau pengaruh atas orang lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.”
3. Pengambilan Keputusan
Keputusan (decision) adalah membuat pilihan diantara beberapa alternatif, sedangkan istilah Pengambilan Keputusan (decision making ) menunjuk pada proses memilih berbagai aternatif yang ada untuk kebijakan publik. Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif dan yang mengikat seluruh masyarakat. Keputusan-keputusan itu dapat menyangkut tujuan masyarakat, dapat pula menyangkut kebijakasanaan-kebijaksanaan untuk mencapai tujuan tersebut (Miriam Budiarjo).
“The process of making government policies” (Ranney)
4. Kebijaksanaan Umum (public policy)
Merupakan suatu keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan caa-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Pada prinsipnya pihak yang membuat kebijsanaan tersebut memiliki kekuasaan untuk melaksanakannya. (Miriam Budiarjo)
5. Pembagian (distribusi) dan alokasi (allocation)
Merupakan pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Ilmu Politik merupakan Ilmu yang mempelajari Politik, untuk mengetahui lebih lanjut maka perlulah diketahui definisi Politik itu sendiri, yaitu:
1. Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari sistem tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan tersebut. (Miriam Budiarjo)
2. Politik menyangkut “who gets what, when, and how” (Harold Laswell)
3. Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masayarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. ( Ramlan Surbakti )
Sehubungan dengan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka kita mengenal adanya konsep-konsep dasar Ilmu Politik, yaitu:
1. Negara
Menurut Prof. Miriam Budiarjo, Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan (control) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
Menurut Roger H. Soltau, Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
Syarat berdirinya suatu negara adalah memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan. Sifat–sifat Negara adalah memaksa, monopoli, dan mencakup semua. Sedangkan tujuan akhir negara adalah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum, common good, common wealth).
2. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan /tujuan dari perilaku.(Miriam Budiarjo)
Menurut Harold D. Laswell dan A. Kaplan dalam Power and Society: “ Ilmu Politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.”
Sedangkan menurut W.A Robson dalam The University Teaching of Social Sciences: “Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, … yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil. Focus perhatian sarjana ilmu politik…tertuju pada perjuangan untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan, melaksanakan kekuasaan atau pengaruh atas orang lain, atau menentang pelaksanaan kekuasaan itu.”
3. Pengambilan Keputusan
Keputusan (decision) adalah membuat pilihan diantara beberapa alternatif, sedangkan istilah Pengambilan Keputusan (decision making ) menunjuk pada proses memilih berbagai aternatif yang ada untuk kebijakan publik. Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari politik menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif dan yang mengikat seluruh masyarakat. Keputusan-keputusan itu dapat menyangkut tujuan masyarakat, dapat pula menyangkut kebijakasanaan-kebijaksanaan untuk mencapai tujuan tersebut (Miriam Budiarjo).
“The process of making government policies” (Ranney)
4. Kebijaksanaan Umum (public policy)
Merupakan suatu keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan caa-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Pada prinsipnya pihak yang membuat kebijsanaan tersebut memiliki kekuasaan untuk melaksanakannya. (Miriam Budiarjo)
5. Pembagian (distribusi) dan alokasi (allocation)
Merupakan pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai (values) dalam masyarakat.
Pengertian dan Prinsip DEMOKRASI
Istilah demokrasi secara etimologis kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos dan kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti pemerintahan.
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak. Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat. Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.
PRINSIP DEMOKRASI
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:
- Kedaulatan rakyat;
- Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
- Kekuasaan mayoritas;
- Hak-hak minoritas;
- Jaminan hak asasi manusia;
- Pemilihan yang bebas dan jujur;
- Persamaan di depan hukum;
- Proses hukum yang wajar;
- Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
- Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
- Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
Disusun oleh :
Ciri-ciri Demokrasi
CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
- Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
- Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
- Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
- Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum
- Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
- Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
- Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
- Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
- Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).
Sumber : akses internet, dan sebagian kutipan Wikipedia.
Disusun oleh :
Demokrasi di Indonesia
Negara indonesia dengan sistem pemerintahannya yang presidensial, indonesia menganut demokrasi tidak langsung karena dalam sistem penyaluran aspirasinya melalui lembaga-lembaga perwakilan. Seiring berjalannya waktu, sejarah pelaksananan demokrasi di Indonesia cukup menarik. Dalam upaya mencari bentuk demokrasi yang paling tepat diterapkan dinegara Republik Indonesia ada semacam trial and eror, coba dan gagal. Namun kalau direnungkan secara arif, teryata untuk menuju ke sistem demokrasi yang ideal perlu waktu yang cukup panjang. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia mencari bentuk demokrasi yang tepat sejak tahun 1945 hingga sekarang masih terkantuk-kantuk. Hal ini bukan karena ketidak seriusannya tetapi karena memerlukan waktu panjang. Membicarakan demokrasi di Indonesia, bagaimanapun juga tidak lepas dari periodesasi sejarah politik di Indonesia, yaitu apa yang disebut sebagai periode pemerintahan masa revolusi kemerdekaan. Pemerintahan Demokrasi Liberal, pemerintahan Demokrasi Terpimpin, dan pemerintahan Demokrasi Pancasila.
Demokrasi Liberal
Demokrasi Liberal adalah demokrasi yang menekankan pada kebebasan individu, persamaan hukum, dan hak asasi bagi warga negaranya. Demokrasi Liberal atau sering disebut Demokrasi Parlementer, karena lembaga yang memegang kekuasaan menentukan terbentuknya dewan (kabinet) berada ditangan Partemen atau DPR.
Landasan demokrasi Liberal adalah :
Maklumat pemerintah tanggal 3 november 1945.
Kostitusi RIS 1949(pasal 116 ayat 2).
Konstitusi UUD sementara tahun 1950 (pasal 83 ayat 2).
Ciri-ciri Demokrasi Liberal adalah :
ü Adanya golongan mayoritas/minoritas.
ü Penggunaan sistem voting, oposisi, mosi, dan demostrasi, serta multipartai.
Demokrasi Terpimpin
Dekrit presiden 5 juli 1959 merupakan tonggak terakhir masa berlakunya Demokrasi Parlementer di Indonesia sekaligus awal berlakunya demokrasi terpimpin. Demokrasi terpimpin adalah paham demokrasi yang berrintikan musyawarah mufakat secara gotong-royong antar semua kekuatan nasional progresif evolusioner berporoskan NASAKOM (Nasional, Agama, Komunis). Demokrasi Terpimpin juga disebut demokrasi yang tidak memperhatikan hak-hak asasi warga negaranya, dan tidak pula mengenal lembaga kekuasaan dalam tata pemerintahannya.demokrasi Terpimpin berlangsung mulai juli 1959 - april 1965.
Ciri khas demokrasi terpimpin adalah :
ü Dominasi dari presiden
ü Terbatasnya peranan partai politik
ü Berkembangnya pengaruh komunis
ü Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebagai unsur sosial politik
ü Adanya rasa gotong-royong
ü Tidak mencari kemenangan atas golongan lain
ü Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
ü Melarang propaganda anti NASAKOM dan menghendaki konsultasi sesama aliran progresif revolusioner. Demokrasi Pancasila
Alenia IV pembukaan UUD 1945, menegaskan “.....maka disusunlah kemerdekaan kebabgsaan itu dalam suatu Undang Undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam satu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa....”. Dari kalimat tersebut jelas bahwa negara RI adalah negara yang berkedaulatan rakyat atau yang berdasarkan kepada Pancasila, atau disebut Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila mengandung pengertian demokrasi yang dijiwai, disemangati, diwarnai, dan didasarkan oleh bangsa dan negara Indonesia, yang dijiwai dan diintegritaskan oleh nilai-nilai luhur Pancasila.
Ciri-ciri umum Demokrasi Pancasila adalah :
ü Mengutamakan musyawarah mufakat.
ü Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
ü Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
ü Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
ü Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil musyawarah.
ü Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
ü Keputusan dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
ü Demokrasi Pancasila mulai berlaku sejak maret 1966 – mei 1998, dan mulai mei 1998 berlaku Demokrasi Pancasila dan Reformasi.
Sumber : Kutipan dari berbagai sumber akses internet.
Dikutip oleh :
Membangun Rumah Tangga Islami
KIAT MEMBANGUN RUMAH TANGGA ISLAMI
BEDASARKAN HADIST IMAM AD-DAILAMI
Rasulullah Saw sebagai bangsawan budi telah memberikan resep untuk membangun keluarga sakinah dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam ad-dailami RA, yang berbunyi:
“ Idza arada Allahu bi-ahlil baiti khoiron waffaqahahum fid-din, wawaqqoro shoghiruhum kabirahum warazaqohum ar-rizqo fi ma’isyatihim wal qasda fi nafaaqotihim wabas-sharahum ‘uyuubahum fayatubuu minha, wa idza arada bihim ghaira dzalika tarakahum hamala”
Artinya : Apabila Allah swt menghendaki keluarga (rumah tangga) itu mendapat kebaikan dan kebahagiaan, maka Allah akan memberikan 4 (empat) hal kepada keluarga tersebut, yaitu anggota keluarga dalam rumah tangga tersebut taat dalam hidup beragama, yang usia muda menghormati yang tua dan yang lebih tua akan mengasihani yang muda, hidup sederhana yakni idak boros dan tidak kikir dalam mentsyarufkan harta, dan segala kekurangan dan aibnya diperlihatkan sehingga ia akan segera bertaubat kepada Allah swt. Sedangkan apabila Allah swt menghendaki yang tidak demikian, maka mereka dibiarkannya dalam keadaan lalai.
Dari hadis tersebut ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam rangka membangun keluarga sakinah’
Pertama : Menghiasi keluarga dengan nilai Agama, karena syarat utama untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang bahagia adalah patuh dan taat kepada Allah swt, oleh karena itu suami dan istri harus bertaqwa, Allah swt berfirman dalam QS al-Ahzab :(71), yang artinya :
“ Dan barangsiapa menta,ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”
Kedua : Menyisihkan waktu untuk berbagi dengan keluarga.
Pola hidup keluarga masa kini dituntut untuk terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder yang untuk memenuhi keduanya tersebut tidak sedikit rintangan dan tantangan, salah satunya adalah waktu untuk bertemu dan bercengkerama dengan keluara berkurang, oleh karena itu sesibuk apapun seorang suami dan isteri harus dapat menyisihkan waktu untuk kebersamaan dan berbagi dengan keluarga.
Ketiga : Menjalin komunikasi secara berkesinambungan.
Menjalin komunikasi dalam intern keluarga sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah keluarga sakinah, karena ketiadaan komunikasi dalam kehidupan rumah tangga akan berdampak pada saling curiga dan cemburu yang berlebihan. Untuk itu hendaknya tiap-tiap anggota keluarga mampu menjalin komunikasi, sehingga mereka dapat bersantai ria dengan penuh keakraban.
Keempat : Saling menghargai dan menghormati.
Hormat menghormati dan saling menghargai antara suami dan istri mutlak diperlukan dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Seorang suami yang nota bane sebagai kepala keluarga mempunyai peran dan fungsi sebagai SUAMI (Sumber Usaha untuk Membahagiakan Istri) sedangkan istri sebagai pendamping suami harus rela menjadi ISTRI ( Ikut Suami akan Terima Ridlo Illahi )
Sumber : Kutipan media internet.
Dikutip oleh :
Pengertian dan Fungsi Statistik
Secara etimologi kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang sama srtinya dengan state (bahasa inggris) yang diartikan dalam bahasa indonesia negara. Pada awalnya “statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data) baik yang berwujud angka ( data kwantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (kwalitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan dan keterangan yang berwujud angka saja dan bahan keterangan yang tidak berwujud angka tidak lagi disebut statistik.
Secara treminologi istilah statistik terkandung banyak pengertian.
v Istilah “statistik” kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan, atau istilah lain “statistik” adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup tertentu. Termasuk dalam pengertian ini adalah statistik penduduk, statistik pertanian, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya. Dengan demikian istilah “statistik” dengan pengertian sebagai data kwantitatif adalah data angka yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu.
v Istilah “statistik” sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistik yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Penyusunan data
c. Pelaporan data
d. Analisa data
v Istilah “statistik” kadang-kadang dimaksudkan sebagai metoda statistik, yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan menganalisa bahan keterangan yang berupa angka-angka itu.
FUNGSI DAN KEGUNAAN STATISTIK
Fungsi yang dimiliki oleh statistik adalah menjadi alat bantu. Bedasarkan data eksak akan dapat :
A. Memperoleh gambaran, baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu gejala, keadaan atau peristiwa.
B. Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala, keadaan atau peristiwa tersebut dari waktu kewaktu.
C. Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain atau tidak, kalau terjadi perbedaan apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau perbedaan itu terjadi hanya secara kebetulan saja.
D. Mengetahui, apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
E. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif denan teratur, ringkas, dan jelas.
F. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap, serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi dimasa mendatang, dan langkah-langkah kongkret.
o oleh : Dosen Statistik Sosial.
#Sebagai catatan kuliah
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mesdiated. Istilah mass communications diartikan salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekatan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massasebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
PENGERTIAN MENURUT BEBERAPA AHLI
1. Georg Gerbner memberi pengertian komunikasi massa dengan sebuah definisi singkat yaitu “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societies” (produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dipunyai orang dalam masyarakat industry) (Rakhmat, 1999 : 188).
2. Joseph R. Dominick : Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
3. Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.
4. komunikasi massa menurut Elizabeth – Noelle Neuman yang membedakannya dengan komunikasi interpersonal, yaitu :
- pertama, bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
- Kedua, bersifat satu arah (one flow communication), artinya tidak ada interaksi antarpeserta komunikasi.
- Ketiga, bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim.
- Keempat, memiliki unsur publik yang secara geografis tersebar (Rakhmat, 1999 : 189).
Namun seiring dengan kemajuan teknologi agaknya ciri kedua perlu dikaji ulang, karena dengan memakai fasilitas telepon, sms atau teleconference, khalayak dapat mengirimkan komentar mereka terhadap satu isu yang sedang dibahas di layar televisi.
# Dikutip dari berbagai sumber
Filsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.
Allāh (Arab: الله, Allaah) adalah kata dalam bahasa Arab yang merujuk pada nama Tuhan. Perkataan tuhan dalam bahasa Arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua kalimah sahadah Islam. Kata "Allah" disebutkan lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur'an. Sedangkan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah (إله) disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrad, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali dan aalihah dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali. etimologi dari kata "Allah". Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan".
Sumber : Wikipedia.org
Dikutip oleh :
*Sebagai catatan kuliah
Unsur dan Jenis Komunikasi
UNSUR
- who adalah komunikator
- syas what adalah pesan
- in with cahnnel adalah saluran
- to whom adalah komunikan
- whit the efect adalah efek
David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu:
· Source adalah pengirim
· Message adalah pesan
· Channel adalah saluran-media
· Receiver adalah penerima
JENIS
Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
Komunikasi MASSA Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.
Sumber : Wikipedia, buku Onong Effendy, dan akses media internet.
Dikutip oleh :
*Sebagai catatan kuliah
Sejarah Komunikasi Massa
Ada beberapa era yang dapat dijadikan sebagai pijakan untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi massa. Meskipun tahapan tersebut masih menimbulkan perdebatan yang tidak kunjung usai, tahapan tersebut dapat dijadikan dasar melihat perkembangan sejarah komunikasi massa.
Menurut Melvin DeFleur dan Sandra J.Ball-Rokeach dalam bukunya Theories of Mass Communication (1989), setidak-tidaknya disebutkan ada lima revolusi komunikasi massa :
the age of signs and signals
Zaman penggunaan tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi
Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi non verbal. Secara umum, orang-orang yang tidak dapat berbicara mempunyai keterbatasan kemampuan untuk mengirimkan pesan dan menerima seperangkat arti. Dengan keterbatasan tersebut, mereka akan kesulitan untuk mengkonstruksikan sebuah pesan secara sempurna. Ini berarti bahwa pengembangan budaya yang relatif kompleks sangat tidak mungkin dilakukan pada zaman ini. Keterbatasan yang ada pada mereka ini dapat menjadi alasan mengapa budaya mereka (manusia era itu) dibangun dengan sangat lambat.
the age of speech and language
Zaman digunakannya percakapan dan bahasa sebagai alat komunikasi
Kemampuan yang dimiliki manusia pada era ini memang tidak menyebabkan perubahan yang besar, tetapi secara pasti sangat memungkinkan peradaban mereka bergerak maju dan pasti. Kata-kata, angka, dan simbol lain – termasuk aturan berbahasa yang telah dibangun – memungkinkan keberadaan manusia untuk menanggulangi tantangan lingkungan fisik dan sosial mereka. Dengan sistem simbolik yang dimiliki individu dapat mengklasifikasi, mengirim, menerima, dan mengerti pesan lebih baik. Meskipun bahasa tidak membawa perubahan secara langsung, tetapi telah mampu membawa perubahan dan pembentukan peradaban yang lebih maju.
3 the age of writing
Zaman digunakannya tulisan sebagai alat komunikasi
Pada era ini sudah ada standarisasi huruf (alfabet). Lambat laun sistem tulisan alfabetis ini berkembang secara cepat dan lengkap. Hal yang penting dalam era ini adalah perubahan dari menulis di batu ke media portable dan industri ringan. Perkembangan ini memberikan pengaruh pada perubahan kelembagaan.Gagasan yang dibuat, direkam, dilipatgandakan, dan digambar serta diwariskan pada generasi selanjutnya. Fenomena ini menjadi tahapan penting dalam proses menuju zaman digunakannya mesin cetak sebagai alat komunikasi.
4 the age of print
Zaman digunakannya media cetak sebagai alat komunikasi
Lepas dari zaman tulisan, salah satu penyempurnaan paling besar dari perkembangan komunikasi manusia adalah ditemukannya cetakan. Melvin D.Fleur dan Sandra J.Ball-Rokeach (1989) mengatakan ada dua hal penting yang layak dicermati dalam era ini. Pertama, media surat kabar dan juga media cetak lainnya bisa muncul setelah seperangkat kompleksitas elemen budaya muncul dan terus berkembang di masyarakat. Kedua, seperti hampir terjadi pada semua penemuan sebelumnya, penemuan mesin cetak merupakan gabungan antara elemen dalam masyarakat . Masyarakat menerima perkembangan media cetak karena tak lain sebagai sebuh kompleks budaya yang terus berkembang. Pada akhir abad ke-19 menjadi jelas munculnya beberapa bentuk media cetak seperti surat kabar, buku, dan majalah yang digunakannya secara luas oleh masyarakat. Charles Horton Cooley menyatakan, ada beberapa faktor yang membuat media baru jauh lebih efisien daripada proses-proses komunikasi pada masyarakat sebelumnya.
Media baru tersebut lebih efektif sebagai:
1).Expressivenes (membawa perluasan gagasan dan perasaan)
2).Permanent of record (mengatasi waktu)
3).Swiffness (mengatasi ruang), dan
4).Diffussion (jalan masuk ke kelas-kelas dalam masyarakat)
the age of mass communication
Zaman digunakannya media massa sebagai alat komunikasi
Dengan kemunculan media cetak, langkah aktivitas komunikasi mulai menanjak cepat. Demikian juga munculnya radio, kemudian televisi mengakibatkan komunikasi massa menjadi satu hal penting dan menjadi bagian dalam kehidupan modern ini. Abad komunikasi massa dipaksa berkembang lebih cepat lagi dengan munculnya internet sebagai bagian dari media massa. Internet telah mampu mengatasi ruang dan waktu proses penyebaran informasi di dunia ini.
# kutipan dari beberapa sumber