Bila Anda adalah pecinta cokelat, mungkin anda telah mengetahui bahwa dark chocolate mempunyai kandungan antioksidan yang cukup besar. Zat tersebut dipercaya mampu menunjang kesehatan kita dan bisa mengurangi resiko terkena serangan jantung, kanker dan serangan stroke.
Namun dalam beberapa tahun belakangan, para pembuat cokelat telah membuat sebuah resep baru yang lebih ampuh untuk mengurangi resiko-resiko terhadap penyakit tersebut dengan mencampurkan beberapa bahan superfood, suplemen dan rempah-rempah untuk membantu kita menjaga kesehatan tubuh kita.
Menurut sang pembuatnya, cokelat varian terbaru tersebut mampu meningkatkan stamina, menajamkan fungsi kognitif dan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bahkan dipercaya, cokelat jenis baru tersebut juga dapat menaikkan libido Anda yang tengah mengendur.
Vanessa Barg, salah seorang praktisi kesehatan holistik dan pendiri sekaligus pemilik dari sebuah produsen cokelat di New York, Gnosis Chocolate, mempunyai pendapatnya sendiri tentang munculnya cokelat jenis baru ini. “Saat ini, banyak orang yang ingin meningkatkan kesehatannya,” ujarnya Barg kutip Oktomagazine dari Time. “Cokelat jenis baru ini adalah salah satu alternatifnya.”
Memang harus diakui bahwa pada era dimana diabetes dan obesitas mulai menyerang, kita seolah diwajibkan untuk mengurangi konsumsi gula, termasuk dari cokelat. Namun, siapa yang dapat melepaskan “kecanduan” terhadap cokelat. Penemuan functional chocolate, nama dari cokelat jenis baru tersebut, bisa menawarkan kenikmatan, sekaligus menjaga kesehatan tubuh Anda.
Banyak dari produsen functional chocolate menggunakan cokelat mentah dan berbahan organik yang dicampur dengan biji kakao dengan takaran yang lebih banyak, namun minim bahan pemanis. Produsen cokelat Gnosis meningkatkan zat antioksidan dan fitokimia, salah satu zat dari tumbuhan yang mampu menjaga metabolism tubuh agar tetap normal, di dalam biji kakao dengan memberikan ekstrak buahwolfberry atau goji berry, ginseng dan ginkgo biloba.
Buah wolfberry sendiri adalah buah yang mempunyai zat antioksidan cukup tinggi. Buah ini berasal dari Cina dan banyak ditemui di daerah Ningxia Hui dan Xinjiang Uyghur. Bahkan di Provinsi Zhongning, buah ini telah dibudidayakan.
“Sebenarnya, cokelat jenis baru ini bukanlah obat untuk penyakit kita,” ujar Ashely Koff, salah satu pakar diet dari Beverly Hills dan penulis buku “Mom Energy: A Simple Plan to Live Fully Charged”. “Cokelat sendiri juga telah mempunyai bahan-bahan alami untuk membantu kesehatan kita. Tetapi, dengan menambahkan bahan-bahan tertentu tersebut, cokelat memang bisa lebih mampu untuk mengurangi berbagai resiko penyakit.”
Salah satu ahli cokelat dari Perancis bernama Jacques Torres, mengatakan bahwa functional chocolatebukanlah sebuah inovasi terbaru. Cokelat jenis tersebut hanyalah cokelat yang mengadaptasi cokelat-cokelat tradisional yang terus-menerus dikembangkan untuk bisa diterima oleh selera pasar.
Well, cokelat tetaplah cokelat. Terlepas dari efeknya yang bisa menjaga kondisi dan kesehatan tubuh, makanan yang diprediksi telah diproduksi sejak tahun 1100 hingga 1400 sebelum Masehi tersebut, jelas mempunyai satu tujuan yang pasti, yaitu untuk membuat kita merasa senang.
(Time.com/ andreas@oktomagazine.com)