Setiap aku pulang ke kota asalku menggunakan alat
trasportasi yang lebih mudah dan cepat maka aku pilih kereta. Dari Pasarminggu
(stasiun yang dekat dengan kampusku) sampai Tangerang (kota tujuan pulang) kira-kira
ditempuh kurang lebih 2jam an itu pun kalau dari stasiun transit (Duri) kereta
tujuan tangerang langsung tersedia. Aku menggunakan kereta jurusan
Bogor-Jatinegara, dimulai dari stasiun pasar minggu turun di stasiun Duri dan
harus berganti kereta jurusan Tangerang. Aku mungkin bisa dibilang penghuni
kereta baru, kira2 baru akhir tahun lalu aku aktif menaiki KRL komuterline JABODETABEK
sampai saat ini sudah hapal semua rutenya hehe. Ya selain cepat sampai tujuan,
tempatnya nyaman, dan lagi biaya ongkos kereta pun tidak mahal. Hitungannya, 3
stasiun pertama 2 ribu, 3 stasiun berikutnya ditambah 500 (klo ga salah ya :D)
soalnya aku biasa pulang ongkosnya cuma 4.500 saja lumayan deh. Dari awal
kuliah aku belum tahu rute kereta di tangerang, jadi aku lebih pilih naek
busway saja. Tapi jika dibandingkan ongkosnya lebih murah busway hanya 3500 ke
semua tujuan. Tapi kalau dari rumahku lebih mahal naek busway, soalnya dari
tangerang harus naek angkot ke kali deres (kan busway adanya dijkt doang jdi
harus ke jakbar dulu) lumayan agak jauh ongkosnya kalo dulu 4000 (ga tau
sekarang :D). Nah kalau di akumulasikan rutenya seperti ini:
1. Naek Busway = angkot ke kali deres = 4.000 sekarang 6000 Naek
busway jurusan kali deres-pulo gadung = 3.500 transit di monas. Aek lagi
jurusan monas-Ragunan turun di halte pejaten. Naek angkot 36 turun di dpn UNAS
ongkos= 1500 (klo dulu) 2500 (sekarang). Waktunya lebih cepat sekitar 3jam
lambat 5jam (macet, nunggu busway, segala macemlah).
2. Naek Kereta = angkot ke stasiun kota tangerang ongkos=2500/3000
naek kereta kcomuterline JABODETABEK ongkos 4.500 turun di stasiun duri transit
naek kereta jurusan bogor turun di pasar minggu naek angkot 61 ongkos= 3000 turun
langsung depan UNAS. Waktunya paling cepat 1jam paling lambat 3jam (lambat
karena nunggu kereta dari duri ke bogor).
Nah jadi klo ditanya enakan naek apa? Jawabannya kereta!
Soalnya ga ada macetnya walaupun di kereta kita ga dapat tempat duduk tapi kereta
cepat sampainya. Beda dengan busway kemacetan ibukota ga bisa terbantahkan!
Apalagi klo musimnya banjir, busway banyak yang ga beroprasi karenanya. Sampe
inget waktu itu sekitar jam 10an berjam2 nunggu di harmoni sampe penumpang nge
beludak, ga ada satupun busway yang mau ke arah kali deres soalnya katanya
banjir di halte pesing apa gitu. pengalaman banget nih pas musim ujan banyak busway yang mogok atau memogokan diri. yang sengaja memogokan diri karna ga berani nerobos banjir walaupun penumpangnya membeludak tetep aja ga peduli.
Pernah saat pulang dari kampus sampe halte harmoni sekitar jam 8an. dan antrian saat itu sudah panjang seperti biasanya jadi ga ada yang aku hirauin. Semua penumpang pun yang biasa antri tetap pada barisannya masing-masing. sampai jam 9 menuju jam 10an kenapa buswaynya ga ada yang datang untuk mengangkut penumpang? padahal saat itu penumpang jurusan Harmoni-Kalideres sampai membeludak. hal ini hanya berlaku pada koridor kami. ternyata dapat kabar bahwa di sekiar pesing sampai grogol banjir jadi busnya tak ada yang ingin melintas. Sebagian penumpang pergi meninggalkannya. Tapi entah kenapa sebagian besar penumpang tetap bersikeras untuk menunggu dan berharap ada bis yang akan mengangkutnya, salah satunya aku. Entahlah apa alasan mereka, tapi yang jelas alasanku karna tidak ada ongkos lagi. Sehari aku hanya dikasih uang jajan 50 ribu 20ribu buat ongkos sisanya buat makan plus print atau copy tugas kuliah jadi bisa-bisa aku ngebaginya. Selain itu
karna jam 9 mana ada angkot yang melintas bahkan dengan kondisi banjir seperti ini.