Kata2 ini terlintas dibenak saya ketika saya dengar dari
mulut teman saya. "Makanya jangan kerja keras! Kerja cerdas dong!!!" Apa
bedanya dari kedua kata itu? Sesuai katanya banyak yang bilang jika kerja kera
itu capek butuh usaha besar untuk melakukannya banyak pengorbanan yang harus
diterjang, namun jika kerja cerdas hanya berputar otak memikirkan bagaimana
keuntungannya tidak perlu susah payah berusaha tidak perlu capek2 kerja ga
perlu susah. Benarkah???
Salah satu artikel yang membuat saya setuju, yang membuat
saya semangat, yang membuat saya mengerti arti keduanya.....
INI DIA ARTIKELNYA
INI DIA ARTIKELNYA
Ada yang mengatakan bahwa untuk sukses, kita memerlukan
kerja keras alias work hard. Tapi, dewasa ini orang-orang mulai memunculkan
gagasan kerja cerdas atau work smart. Di Amerika Serikat, prinsip kerja keras
telah mengakar di Negeri Paman Sam itu selama lebih dari 3 abad. Dahulu, ketika
sektor industry dianggap paling menjanjikan dan memasuki masa keemasannya,
semua orang berlomba-lomba untuk bekerja keras. Kini, ketika zaman sudah
berubah, bisnis beralih dan memusatkan konsentrasinya pada sector pelayanan.
Berkembanganya era digital dan teknologi informasi membuat para pekerja dan
pebisnis mulai berpikir bahwa kerja cerdas akan memberikan hasil yang lebih
baik.
Kerja keras mengacu pada proses bekerja yang tekun,
terus-menerus, sabar, dan bersedia melakukan banyak hal untuk mencapai
kesuksesan. Contohnya sangat banyak di sekitar kita, bagaimana dulu para
pengusaha hampir bangkrut saat krisis moneter tahun 1997. Tapi, dengan kerja
kerasnya, mereka tetap bertahan membangun kembali usahanya. Begitu juga dengan
korban tsunami di Aceh dan tanah longsor di Nepal yang membuat orang-orang kaya
kehilangan seluruh rumah dan harta benda lainnya. Mereka meniti kembali
usahanya dari awal, kembali dari nol. Hanya orang-orang yang bekerja keras saja
yang bisa bertahan menghadapi situasi sulit seperti itu.
Di sisi lain, kerja cerdas banyak digaungkan oleh para
eksekutif dan pebisnis muda masa kini. Menurut mereka, ada banyak sekali
peluang di sekitar kita. Kita harus cerdas dan berpikir taktis untuk mampu
menangkap dan memanfaatkan peluang yang ada. Banyaknya pengangguran saat ini
tidak lain karena ketidaktahuan dan kemalasan berpikir. Kalau ada orang yang
sudah bekerja selama belasan bahkan puluhan tahun tapi tidak bisa kaya, itu
juga karena orang-orang itu tidak paham bagaimana bekerja dengan cerdas.
Bekerja cerdas berarti mengurangi waktu kerja, tapi meningkatkan produktivitas.
Dengan demikian, seseorang memiliki waktu yang lebih banyak.
Bekerja keras sebenarnya merupakan mental dasar yang harus
dimiliki oleh semua orang. Orang yang bekerja keras akan bisa menghadapi
situasi sulit sekalipun. Kerja keras adalah dasar yang harus dimiliki untuk
membangun usaha dan karir. Sayangnya, dalam beberapa bidang keahlian kerja
keras tidaklah cukup. Bekerja keras tanpa kerja cerdas hanya akan membuang
waktu dan energi, tanpa memberikan banyak hasil. Saat itulah dibutuhkan adanya
kerja keras. Seseorang harus memutar otaknya agar ia bisa menghasilkan lebih
banyak dengan modal yang sama.
Mengapa tidak mengaplikasikan keduanya sekaligus?
Bekerja cerdas memang sangat diperlukan, tapi ini hanyalah
setengah usaha untuk mencapai kesuksesan. Tidak ada satupun pengusaha sukses
atau pemilik jabatan eksekutif yang tidak bekerja keras. Saat ini memang banyak
sekali pakar dan pengusaha yang menganjurkan untuk lebih bekerja cerdas.
Pengusaha seperti Donald Trump, Bill Gates dan Mark Zuckenberg memang hanya
akan mengatakan bahwa kesuksesannya dibangun dengan kecerdasan, kecerdikan,
ketelitian, kemampuan mengambil resiko, dan otak brilian. Padahal di balik
kesuksesannya, mereka pernah mengalami jatuh-bangun. Mereka pernah hanya tidur
selama 3 jam di tempat yang tidak nyaman. Mereka pernah bangun dini hari untuk
mempersiapkan pekerjaannya, ketika orang lain masih enak tidur. Para pebisnis
sukses ini tahu betul, bahwa keberhasilan membutuhkan kerja keras. Bahkan
gagasan kerja keras ini pun masih mereka lakukan sampai sekarang. Faktanya,
belum ada satu pun pengusaha kaya raya yang langsung puas menikmati kerja
kerasnya di usia tua. Meskipun sudah tua, mereka tidak diam saja di rumah atau
jalan-jalan dan berbelanja.
Alexis Ohanian menyatakan bahwa untuk membangun sebuah
bisnis, seseorang harus bekerja keras dan kerja cerdas sekaligus. Di awal,
seseorang wajib bekerja keras dan dan menjalani hidup penuh tekanan. Harus
menghemat untuk bisa mengumpulkan modal dan mengembangkan bisnis lebih luas
lagi. Untuk mengembangkan bisnis ini, kita juga harus cerdas melihat kebutuhan
pasar. Kita tidak hanya memasarkan, tetapi memenuhi kebutuhan masyarakat dan
menarik perhatian mereka dengan apa yang kita miliki.
Keberhasilan tidak hanya dibangun dengan kerja cerdas.
Setidaknya, tidak sesederhana itu. Menurut Michael Moroney, orang sukses memang
bekerja dengan cerdas, tetapi juga sekaligus bekerja keras. Keduanya harus
dikombinasikan. Tidak mungkin bisa sukses hanya dengan salah satunya.
http://www.arthinkle.com/articles/detail/kerja-keras-atau-kerja-cerdas
Than..... setiap kerja keras maka harus dibarengi dengan
kerja cerdas begitupun sebaliknya. Kalau kita hanya kerja keras saja bertahun2
akan sama, akan begitu2 saja. Tapi jika kita cerdas melihat potensi diri kita,
cerdas melihat peluang, cerdas melihat lingkungan. Maka yang kita dapatkan pun
akan lebih dari yang kita harapkan. Dan tentu saja didalam kerja cerdas harus
ada kerja keras agar apa yang kita kerjakan berjalan terus menerus walau pun
harus jatuh bangun. ^___^
Tangerang
6 Febuari 2016
08:14 WIB