Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan Pendapatan Nasional atau
National Income. PDB produk Domestik Bruto dan PNB Produk Nasional Bruto
dijadikan ukuran untuk menyatakan laju tumbuh ekonomi. Ketiga peritungan PN,
PDB, dan PNB dihitung menurut harga konstan tahun tertentu (dalam nilai riil),
bukan menurut harga yang berlaku (nilai nominal). Menurut Sadono Sukirno
(2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh
suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai
suatu negara /daerah.
Pertumbuhan ekonomi
disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain itu
pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga
bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat
perkembangan perekonomian dinegara tersebut.
Teori
Klasik dan Non Klasik
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi
sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini
tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk
yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan
mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk
membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan
(statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang
berjudul The Principles of Political and Taxation.
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk
dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut
Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang
positif. b. Harrord Domar Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai
secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional
dan kesempatan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah:
§
Faktor
Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
§
Faktor
Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,
apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.
§
Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
§
Faktor
Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
§
Sumber Daya
Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
PENDAPATAN
PERKAPITA DAN KEMISKINAN
Pertumbuhan ekonomi dihitung bedasarkan kenaikan nilai riil produk domestik
bruto (gross domestic product), bukan semata-mata menunjukkan peningkatan
produk atau pendapatan secara makro. Pertumbuhan ekonomi juga telah menaikkan
pendapatan per kapita masyarakat. Namun tingkat pertumbuhan penduduk indonesia
masih cukup tinggi. Tambahan pendapatan nasional tidak sepenuhnya teralokasi.
Pendapatan per kapita bukan merupakan satu-satunya tolak ukur untuk menilai
tingkat kemakmuran suatu bangsa atau kesejahteraan rakyat. Pendapatan perkapita
adalah sebuah konsep rata-rata, belum menghiraukan distribusinya dikalangan
penduduk. Penilaian kesejahteraan penduduk sebuah negri tidak cukup hanya
dengan melihat besar kecilnya pendapatan perkapita, tetapi harus pula
memperhatikan distribusi pendapatan itu dikalangan penduduk.
Tingkat kesejahteraan penduduk dapat dilihat pula melalui alokasi
pengeluaran konsumsinya. Semakin sejahtera penduduk seuatu negeri semakin kecil
pengeluaran kosumsinya untuk pembelian bahan pangan. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masih cukup
besarnya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan (poverty line).
Tentunya masalah ini menjadi suatu hambatan pembangunan ekonomi indonesia.
Pembangunan di masa datang tak harus mampu menuntaskan langsung jumlah penduduk
miskin. Namun kaum wiraswastawan (enterpreneurs) menjadi kembanggaan masional
hal ini berkaitan guna mengurangi kemiskinan.
Sumber:
Buku Perekonomian Indonesia “Dumairy”
0 komentar:
Post a Comment