Muda dan Fenomenal
Prestasi Merry Riana terbilang fenomenal. Di usia 25 tahun dan hanya 4
tahun dari kelulusannya, entrepreneur perempuan yang telah mengantongi
banyak penghargaan ini mampu mengumpulkan kekayaan hingga 700 ribu dolar
Singapura, sebuah jumlah yang fantastis.
Fakta yang paling membanggakan ialah
bahwa Merry Riana berasal dari Indonesia. Ia lahir di tahun 1980 dan
tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana. Orangtua Merry adalah
seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Dengan penuh keberanian, sulung dari 3
bersaudara ini tinggal di Singapura dan mengadu untung di sana. Karena
dorongan sang ayah, Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur.
Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam
menjalankan bisnis.
Awalnya Merry tidak pernah bertujuan untuk
belajar di negeri jiran, Singapura. Akan tetapi seiring dengan
terjadinya kekacauan multi dimensi tahun 1997-1998 di Indonesia dan
Asia, ayah Merry memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar
negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling
masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan
sistem pendidikannya yang bagus.
Merry mulai belajar di bangku
kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di
Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku
jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu.
Demi
pendidikan, Merry harus menanggung utang sekitar 40 ribu dolar
Singapura. Sembari belajar di NTU, Merry harus menabung untuk membayar
pengeluaran sehari-hari dan biaya kuliah. Merry menyadari bahwa ia harus
memikirkan masa depannya. Dengan kewajiban pelunasan pinjaman sebanyak
itu saat lulus dari bangku kuliah, Merry mulai bekerja keras dan ingin
mencapai kesuksesan di usia 30 tahun.
Tanpa pengalaman dan
pengetahuan bisnis yang memadai, Merry terjun ke dalam dunia bisnis. Itu
ia lakukan karena ia mengetahui bahwa memiliki pekerjaan biasa tidak
cukup untuk memenuhi impiannya untuk sukses di usia 30 tahun. Ia mencoba
berbagai peluang bisnis. Kemudian suatu saat Merry berinvestasi pada
saham dengan mengandalkan uang tabungannya yang susah payah ia
kumpulkan. Sayang, Merry kehilangan semua investasinya dan terpuruk.
Meski begitu, Merry kembali bangkit dan berusaha keras untuk menjadi
entrepreneur.
Merry mulai berusaha dari awal dengan belajar
secara sungguh-sungguh tentang seluk beluk pasar. Setelah merasa siap,
ia pun memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan. Merry
berpikir itulah hal yang akan membuatnya mampu mewujudkan impiannya
dalam waktu yang relatif singkat.
Saat Merry memulai karier
sebagai seorang penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah
tantangan dan hambatan. Orang tuanya, dosen serta teman-temannya kurang
setuju dengan keputusan Merry tersebut. Merry saat itu belum memiliki
kemampuan berbahasa Mandarin padahal lebih dari separuh penduduk
Singapura ialah etnis China. Sebagai seorang pendatang asing di sana,
pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas.
Namun, satu alasan
yang membuat Merry pantang menyerah ialah usianya yang masih muda dan
masih lajang sehingga ia merasa lebih bebas dan lebih berani mengambil
risiko. Tanpa merasa terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau
keharusan untuk berhasil, Merry lebih memilih untuk memfokuskan diri
pada pengalaman dan pelajaran yang ia bisa dapatkan selama fase-fase
awal kariernya.
Merry akhirnya menemukan panggilan jiwanya untuk
bergabung dengan Prudential Assurance Company sebagai penasihat
keuangan. Dalam enam bulan pertama karirnya di Prudential, Merry
berhasil melunasi utangnya sebesar 40 ribu dolar Singapura.
Hingga
tahun 2003, Merry dianugrahi Penghargaan Penasihat Baru Teratas yang
diidam-idamkan banyak orang yang menekuni profesi penasihat keuangan. Di
tahun 2004, prestasi Merry yang cemerlang membuatnya dipromosikan
sebagai manajer.
Merry lalu memulai bisnisnya sendiri setelah
diangkat menjadi manajer. Ia mendirikan MRO (Merry Riana Organization).
Setahun setelah itu (2005), Merry menerima penghargaan sebagai
penghargaan Top Agency of the Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga
kini Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan
eksekutif dalam bidang penjualan, motivasi dan pemasaran. Dalam
perusahaannya, Merry menaungi 40 penasihat keuangan, yang uniknya
memiliki usia yang masih belia (antara 21- 30 tahun).
Merry
menyatakan bahwa motivasinya tidak hanya berasal dari keinginan untuk
memberikan kehidupan yang lebih baik pada kedua orangtuanya tetapi juga
dari ambisinya untuk membantu generasi muda lainnya untuk melakukan hal
serupa. Ia berharap para pemuda mampu memberikan kehidupan yang lebih
baik, tak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga orang tua mereka
dan anggota keluarga mereka yang lain.