Ku goreskan penaku yang kubuat pada waktu fajar menjelang pagi, diteras depan rumah. Sambil mendengarkan lagu-lagu kesayanganku dari winamp laptop. Sesekali melihat hamparan langit luas yang dihiasi warna biru keoren-orenan, menandakan matahari kan terbit dari ufuk timur menuju barat. Tak lupa mengucapkan syukur pada Sang Khalik. Karna atas izin-Nya, aku dapat menghirup udara sejuk pagi ini. Melihat dan merasakan indahnya dunia ini. Subhanallah_ Maha Suci Engkau.
Ada satu hal yang ingin ku tuliskan disini. Tentang seseorang yang kukagumi karyanya. Tentang seseorang yang kukagumi peranannya. Aku mengenalnya lewat karya-karya indah yang ia abadikan dalam note fb dan blognya. Karya-karya yang ia tulis. Sering membuatku tergugah. Setiap untaian kalimat membuat hati ini pilu. Setiap kata-kata yang kubaca menggerakkan bibir ini tuk senyum. Entahlah, aku tak tahu. Setiap judul yang kubaca ada energi positif yang masuk dalam diriku. Meracuni ruang-ruang negatif yang tersembunyi dalam pikiranku. Bernari-nari indah dalam hati yang pilu. Cara penulisannya yang benar-benar membuatku tergugah. Yang menjadi inspirasi bagi setiap pembacanya. Cara penulisannya yang membuat orang lain tersentuh.
Aku belum pernah mengenalnya. Melihat wajahnya. Menatap bola matanya. Bertemu sekalipun tidak. Aku hanya mengenalnya lewat tulisan dan semua karya-karya indah yang ia buat.
Tanggal 18 Desember tepatnya hari sabtu. Melihat jadwal acara yang telah tertulis dalam buku agendaku. Ternyata ada acara yang penting yang harus ku hadiri. Forum diskusi dan silaturahmi anggota. Tapi entah mengapa hati ini berdebar. Tanpa ku hiraukan sama sekali. Aku langsung bergegas untuk menghadiri acara itu. Bus yang aku tumpangi membawaku ketempat yang aku tuju. Banyak pamplet maupun poster yang terpajang rapi didekat tempat acara itu. Ketika ku melihat satu poster yang menempel didinding. Aku tersentak kaget, dan langsung menggerakkan lisanku untuk membaca kedua kalinya. Ternyata aku tidak salah. Karna rasa penasaranku, aku langsung memasuki gedung itu dan langsung mengisi tempat terdepan.
Aku mulai lupa dengan apa yang aku pikirkan tadi selama acara berlangsung. Tapi, Ketika moderator menyebutkan nama sang pembicara. Aku tersentak yang keduakalinya. Seolah-olah nama itu tak asing untukku. Terdengar nama itu ditelingaku adalah nama seseorang yang kukagumi karyanya. Seorang Ikhwan yang duduk disebelah moderator ialah sang pembicara itu. Sesekali aku menatap wajahnya hampir sama dengan foto-foto yang ia posting dalam fbnya, bahkan mirip. Aku benar-benar tidak percaya. Orang yang aku kagumi ada didepanku.
Ternyata bukan hanya lewat tulisan, tapi lewat ucapanya pun ia sangat hebat dimataku. Lisannya sangat lihai dengan kata-katanya. Tidak sedikit tafsir atau hadist yang ia keluarkan untuk menguatkan argumenya. Bahkan sesekali dengan kiasan mahfudzot mengiringi alasan-alasannya. Cara bicaranya membuat ia bijak. Setiap desis yang ia keluarkan membuatnya wibawa.
Tadinya, aku hanya mengaguminya lewat karya yang ia tuliskan. tapi ternyata, akupun mengaguminya dengan apa yang ia katakan. Aku mengagumi peranannya. Aku tak mengenal ia sebelumnya. Aku pun tahu dia tak mengenalku. Aku tak tahu dia. Dan mungkin dia tak tahu bahwa aku ini ada dan mengaguminya. Tapi bukan karena aku ingin dia mengenalku. Bahwa kami saling mengenal. Tidak. Semua karya dan peranannya hanya dapat kusimpan dalam tulisan ini. Dan tulisan ini akan menjadi saksi bisu kekagumanku padanya.
Ketika ia berdo'a dalam karya-karyanya. Ketika ia berharap dalam penanya. Ketika ia mewujudkan mimpinya lewat tulisannya. Aku tahu itu ikhlas. Aku tahu itu tulus. Setulus ia menggoreskan tinta dalam karyanya. Hingga bibir ini kering. Dan lisan kan berkata :
"Aku mengagumimu lewat semua tinta yang kau goreskan,
Aku mengagumimu lewat karya-karya indah milikmu".
Aku hanya ingin mendeskripsikan kekagumanku padanya. Tanpa ada yang tahu. Bahkan ia sekalipun.