Hari ini aku kembali berpura-pura.
Pura-pura bahagia. Pura-pura baik-baik saja. Pura-pura punya cinta yang utuh di rumah yang katanya tempat pulang.
Kadang aku merasa jahat…
Karena saat bersamanya, pikiranku justru melayang ke sosok yang hanya hidup dalam khayalanku.
Seseorang yang lembut, yang sabar, yang tahu cara mencintai tanpa menyakiti.
Bukan dia. Bukan yang ada di sampingku.
Aku pernah mencintainya. Sangat.
Tapi rasa itu entah sejak kapan mulai memudar… atau mungkin hilang saat hatiku tak lagi dijaga.
Lucunya, tubuh ini tetap menyatu, tapi jiwaku menjauh.
Dan setiap kali aku harus pura-pura terlibat, aku semakin hampa.
Karena yang kucari bukan sekadar pelukan—tapi ketulusan yang dulu pernah ada.
Apakah aku salah? Karena ingin dicintai seperti yang kulihat di film-film?
Atau karena mulai ragu apakah aku masih cukup berharga untuk diperjuangkan?
Terkadang aku bertanya…
Apakah aku sedang mencintai sosok khayalan? Atau sebenarnya aku hanya hampa dan bosan??
Yang jelas, malam ini… aku merasa kosong.
Dan aku hanya ingin ada yang mendengarkan, tanpa menghakimi.
Bukan untuk mencari solusi, hanya ingin dipahami.
—Dari hati yang sedang berjuang untuk tetap bertahan
dan tetap menjadi ibu yang utuh meski hati sering retak.
0 komentar:
Post a Comment