LATAR BELAKANG
Jepang merupakan negara yang terletak dikawasan Asia Timur. Secara geografis Jepang terletak di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan berdekatan dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Jepang juga merupakan negara yang ekonominya tergolong maju karena berhasil menguasai pasar dunia. Namun dari sisi lain pertahanan militernya jepang selalu berada dibawah naungan Amerika. Bermula dari kekalahan jepang pada perang dunia 2. Dimana Jepang berani menyerang pangkalan militer amerika dikawasan pasifik, tepatnya di pearl harbor pada tanggal 7 Desember 1941. Serangan itu sangat mengejutkan bagi Amerika karena dilakukan tanpa pernyataan perang terlebih dahulu. Pengeboman Pearl Harbor merupakan serangan mendadak yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Jepang atas Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat. Serangan balik dilakukan amerika dengan serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II.
Sepanjang 1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan Angkatan Laut Jepang dan menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di negara itu menjelang invasi ke Kepulauan Jepang. Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945, sehingga mengakhiri perang di Asia dan memperkuat kemenangan total Sekutu atas Poros.
Setelah kekalahan Jepang, Amerika Serikat melarang Jepang memiliki kekuatan militer sendiri dan hanya diperbolehkan memiliki pasukan bela diri guna mempertahankan negara dari serangan musuh. Sesuai dengan konstitusi tahun 1947 saat jepang berada dalam naungan Amerika atas kekalahannya terkait dengan penolakan terhadap perang dan sangat menjunjung perdamaian dunia. Hal ini kemudian memberi batasan bagi pengembangan Pertahanan Jepang dan melarang bagi Jepang untuk mengembangkan kekuatan militer baik darat, laut maupun udara. Amerika Serikat memiliki kontribusi besar dalam bidang pertahanan Jepang. Sehingga Jepang tidak memiliki kekuatan militer dan dalam pertahanannya hanya mengandalkan aliansinya dengan Amerika Serikat. Keberadaan konstitusi ini membuat Jepang tidak memiliki kekuatan militer dan pertahanan yang kuat bagi negaranya. Pertahanan Jepang pada konstitusi 1954 membuat jepang hanya diperbolehkan untuk beladiri dengan mengandalkan personil beladirinya.
Pasca perang dingin yang dilatar belakangi oleh situasi politik dan keamanan dunia khususnya keamanan regional yang menjadi ancaman tersendiri bagi jepang. Akhirnya padatahun 2007 pemerintah jepang memutuskan untuk membentuk Departemen Pertahanan dan kementrian pertahanan yang sebelumnya badan pertahanan. Hal ini dilakukan guna meminimalisir situasi keamanan regional yang dianggap mengancam.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pembentukan sistem pertahanan jepang dan kebijakan pertahananya?
Bagaimana Strategi transformasi pertahanan jepang?
PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan sistem pertahanan Jepang
Departemen pertahanan jepang didirikan pada tanggal 9 januari 2007 yang awalnya merupakan badan pertahanan yag didirikan padatahu1954. Diatur dalam konstitusi 1947 yang isinya ditentukan oleh Amerika melarang Jepang untuk mempunyai kekuatan militer hanya diperbolehkan memiliki pasukan bela diri untuk mempertahankan negaranya. Hal ini disetujui Jepang dengan mengakui kekalahannya terhadap sekutu.
Dengan pembentukan baru Departemen Pertahanan bagi jepang memiliki kekuatan besar yang berhak merencanakan anggaran sendiri dan mengajukan rancangan undang-undang. Kementrian Pertahanan juga dapat menentukan kebijakan keamanan dan pertahanan Jepang. Peningkatan status Badan Pertahanan mencerminkan adanya keinginan Jepang untuk memainkan peran lebih besar dalam mengatasi ancaman di kawasan.
2.1.1 Kebijakan pertahanan jepang
Perubahan kebijakan mengenai pertahanan ini sebenarnya juga dilatar belakangi oleh meningkatnya kemajuan ekonomi Jepang yang membuatnya mampu meningkatkan kekuatan militernya dan juga meningkatnya rasa nasionalisme pada masyarakat Jepang. Perhatian utama Jepang terhadap situasi keamanan kawasan Asia Timur dalam menyusun kebijakan pertahanan merupakan suatu tuntutan karena potensi ancaman semakin besar datang dari negara lain yang memiliki kedekatan geografis. Dimana Jepang Memiliki permasalahan keamanan dengan Korea Utara, Cina, dan Korea Selatan yang tidak lain adalah negara tetangga di kawasan Asia Timur.
Dalam kebijakan ini Jepang akan terus mengembangkan dan meningkatkan sistem pertahanan rudal dengan bekerja sama dengan U.S. Perubahan-perubahan kebijakan dari waktu ke waktu dalam hal pertahanan ini menunjukkan bentuk upaya yang dilakukan Jepang dalam rangka menuju normal state.
Anggaran bisa dialokasikan untuk peningkatan kekuatan militer seperti jumlah pasukan, kapal dan pesawat militer. Jepang telah menyetujui rencana pertahanan baru yang menghendaki peningkatan 5 persen belanja militer dan peran yang lebih besar di kawasan Asia bagi pasukan pertahanan dirinya. belanja pertahanan akan meningkat 5 persen dari 2014 hingga 2019. Pesawat pengintai tanpa awak, kapal selam, pesawat tempur dan kendaraan amfibi turut di antara peralatan yang akan dibeli, yang jumlah biayanya akan mencapai US$247 milyar.
Perubahan kebijakan pertahanan Jepang ini seperti yang dipaparkan diatas dipengaruhi oleh situasi keamanan regional seperti peningkatan militer China dan ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara, perubahan kebijakan ini merupakan jawaban atas hal tersebut.
2.3 Strategi transformasi pertahanan
Kabinet Jepang, Selasa (17/12), menyetujui paket kebijakan pertahanan untuk menambah kekuatan militernya di tengah meningkatnya kekhawatiran akan ketegangan wilayah. Selama lima tahun ke depan, Jepang akan membeli alat berat termasuk drone, pesawat terbang dan kendaraan amfibi. Militer juga akan membangun unit laut baru. (Suara merdeka, 12 des 2013) setelah kebijakan pertahanan jepang disetujui, maka strategi tranformasi pun dibuat. Dan menurut perdana menteri Shinzo Abe stategi keamanan nasional dibuat guna melindungi warga negaranya.
Peningkatan kapabilitas Jepang dibuktikan dengan Jepang akan meningkatkan jumlah kapal selam yang ada dari 16 menjadi 22, dan mengalihkan fokus pertahanan dari utara ke barat daya dimana Jepang berbagi perbatasan maritim dengan China. Hal ini semakin membuktikan bahwa keamanan regional menjadi ancaman tersendiri bagi Jepang hingga merubah kebijakan pertahanannya menuju normal state yang memiliki kapabilitas militer yang kuat.
Dalam berita satu.com 18 des 2013 ada beberapa stategi yang diperbaharui jepang dalam paket pertahanan. Dinyatakan bahwa Pemerintah Jepang telah menerapkan paket kebijakan pertahanan baru yang menyerukan pertahanan yang lebih tangguh untuk pulau-pulau terpencil Jepang, di tengah-tengah ambisi maritim Tiongkok. Secara spesifik, paket itu juga menyerukan dibentuknya brigade amfibi dalam pasukan Bela Diri SDF Darat guna mempercepat tanggapan terhadap invasi apapun di pulau-pulau terpencil dan merebutnya kembali. Pedoman itu juga menyebut brigade tersebut dilengkapi dengan 52 kendaraann amfibi. Jumlah pesawat perusak dan tempur juga akan ditingkatkan.
Strategi berikutnya adalah meningkatkan kemampuan ekonomi Jepang merupakan faktor penting dalam mendukung ambisi Jepang untuk meningkatkan pertahanan militernya. Dalam rangka menuju Pertahanan yang memiliki kekuatan militer kuat, Jepang memerlukan biaya yang sangat besar dan faktor ekonomi akan sangat menunjang hal tersebut. Dengan adanya ekonomi Jepang yang maju maka hal tersebut sangatlah mendukung Jepang dalam meningkatkan kapabilitas militernya. Dengan berkembangnya ekonomi Jepang ini kemudian sangat mendukung Jepang untuk membangun kekuatan militernya seperti angkatan perang. Hal ini dapat memenuhi kebutuhannya dalam artian mampu untuk membiayai Departemen Pertahanannya yang diikuti dengan pengembangan dan peningkatan kapabilitas militer Jepang.
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui bahwa Jepang adalah sebuah negara Industri maju, yang kemudian mengantarkan jepang menjadi negara yang memiliki kemajuan dalam bidang ekonominya, selama ini, pasca PD II Jepang hanya di bawah naungan AS (sekutunya) namun di tahun 2007 Jepang kemudian mulai melirik peran penting sebuah nilai pertahanan keamanan, sehingga jepang pun mengambil keputusan untuk mengembangkan kekuatan bersenjatanya.
Meningkatnya kemampuan ekonomi, merupakan faktor penting untuk mendukung ambisi Jepang menuju pertahanan yang kuat. Jepang yang telah siap dengan industri dan teknologi tinggi dengan ekonomi yang mapan sudah tidak diragukan lagi bahwa jepang dapat memiliki kekuatan bersenjata yang kuat dan maju. Pertumbuhan ekonomi Jepang yang semakin meningkat memberikan dampak yang positif untuk menyongsong sistem pertahanan dan keamanan yang mandiri dan kuat.
SUMBER
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Serangan_bom_atom_di_Hiroshima_dan_Nagasaki
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pearl_Harbor
Semangat Baru Pertahanan Jepang: http://www.beritaindonesia.co.id/mancanegara/681-semangat-baru-pertahanan-jepang
http://www.academia.edu/4303016/Kebijakan_Pertahanan_Jepang_Tinjauan_Strategis_NDPG_2005
http://m.voaindonesia.com/a/1811844.html
*digunakan sebagai tugas Hubungan Internasional Kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik