Laman

 photo tabfashion.png photo tabtumblr.png photo tabtutorial.png
 photo tabtutorial.png

Bisnis Internasional 2

PERENCANAAN STRATEGIS GLOBAL

Perencanaan strategis merupakan proses organisasi untuk menentukan arah, tujuan, strategi, yang mengimplementasikan rencana aksi serta membuat keputusan guna mealokasikan sumber daya dengan tujuan melaksanakan strategi serta mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Komponen-komponen dalam perencanaan strategis ini mencangkup visi, misi, nilai-nilai, dan strategi organisasi. Visi merupakan pandangan jangka panjang yang akan terealisasi dimasa depan yangnmengacu kepada sebuah tujuan organisasi tersebut. Misi merupakan tindakan-tindakan nyata dan strategi yang digunakan unyukmencapai visi tersebut. Sedangkan nilai merupakan sebuah kepercayaan dan kesepakatan para pemegang kepentingan dalam organisasi tersebut. Strategi dapat dinamakan faktor-faktor penunjang serta cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Empat kecenderungan dalam konteks NMC yang dapat mempengaruhi proses perencanaan strategis.
1. Entrosentris. Adalah Rencana yang disusun tergantung pada nilai dan kepentingan perusahaan induk.
2. Polisentris adalah rencana yang disusun atas dasar memperlihatkan kebutuhan kultur atau budaya setempat.
3. Regiosentris adalah rencana keuntungan dan penerimaan yang dipakai untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan regional.
4. Geosentris merupakan perencanaan dengan pandangan global membuat produk global dengan variasi lokal.

Proses perencanaan strategis

Tahap pertama adalah Formulasi Strategis yang dilakukan bedasarkan hasil evaluasi lingkungan eksternal maupun internal dan identifikasi tujuan jangka panjang dan pendek. Dalam lingkup eksternal mencangkup pengumpulan dan penilaian informasi. Prosesnya mempertimbangkan 5 penentu daya saing yaitu: para pembeli, pemasok, pendatang baru dalam industri, ketersediaan barang dan jasa pengganti, serta kompetisi diantara para pesaing. Dalam lingkungan internal dipertimbangkan mengenai: sumber daya fisik perusahaan, kompetisi personil, cara-cara untuk memberdayakan sumberdaya tersebut secara strategis dan menguntungkan bagi bisnis NMC itu.

Tahap kedua, Implementasi Strategi merupakan proses pelaksanaa yang dibuat guna mencapai tujuan organisasi tersebut. Aspek yang dipertimbangkan adalah lokasi, keputusan kepemilikan, dan implementasi bidang fungsional. Termasuk pemasaran, yang mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan rencana untuk memproduksi barang/jasa yang diinginkan konsumen. Manufakturing terkait dengan rencana pemasaran yang memastikan produk yang dibuat, dijual pada waktunya, serta berkoordinasi dengan SDM akan teknologi dan pembelian. Keuangan, Pembelian, dan terakhir Teknologi dan SDM.

Tahap ketiga adalah Pengawasan dan evaluasi proses dimana evaluasi ini melibatkan bagaimana cara kerja bisnis NMC dalam pelaksanaan untuk mencapai tujuannya. Serta melakukan pengawasan terkait kegiatan bisnis dalam mencapai tujuan yang telah dilakukan. Diukur dengan Return on investment, pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, biaya pengembangan produk baru, hubungan dengan negara tuan rumah, dan kinerja manajemen secara keseluruhan.

*sebagai resume mata kuliah bisnis internasional.

BISNIS INTERNASIONAL 1

KULTUR INTERNASIONAL

Kultur adalah pengetahuan perolehan yang dipergunakan orang untuk menginterpretasikan pengalaman dan membangkitkan prilaku sosial (Hodgetts dan Luthans, 1991, 35). Kultur membentuk nilai-nilai dan sikap-sikap serta perilaku perorangan dan kelompok. Suatu tantangan dalam bisnis internasional guna memperluas perspektif untuk menghindari pembuatan keputusan-keputusan bisnis atas dasar konsepsi-konsepsi yang salah. Sebab konsepsi yang salah adalah etnosentrisme, merupakan keyakinan bahwa cara seseorang melakukan sesuatu adalah lebih unggul dari yang lain. Prilaku etnosentrisme adalah patronisasi, tidak menghormati, atmosfir superioritas, dan prilaku yang tidak kenyal. Contoh dalam dunia bisnis adalah: 1). Tidak menyesuaikan produk dengan kebutuhan khusus pasar tertentu. 2). Membawa peluang keuntungan tanpa re-investasi dalam pasar luar negri. 3). Mengisi posisi kunci pada unit-unit usaha diluar negri dengan para manajer nasionalnya sendiri yang telah melakukan tugas secara baik dalam negri tetapi tanpa pengalaman internasional.
Unsur-unsur kultur
1. Bahasa
Bahasa adalah kritikal bagi kultur oleh karna bahasa merupakan sarana yang dipakai untuk menyampaikan informasi dan ide-ide. Bahasa dapat (a) memberi peluang bagi pemahaman lebih jelas bagi situasi. (b) memberikan akses langsung kepada orang-orang setempat. (c) memberikan peluang bagi yang bersangkutan untuk mampu memetik nuansa-nuansa, arti-arti yang berimplikasi dan informasi-informasi lain yang tidak dinyatakan langsung dan terbuka. Sehingga bahasa membantu seseorang dalam memahami kultur.
2. Agama
Agama merupakan keyakinan seseorang. Terdapat beberapa agama didunia antara lain: Islam, Yahudi, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konfusius. Agama dapat mempengaruhi gaya hidup, keyakinan, nilai, dan sikap dan dapat pula mengandung akibat dramatis terhadap cara orang dalam bertindak, satu dengan yang lain serta terhadap mereka dalam masyarakat yang lain.
3. Nilai-nilai dan sikap-sikap
Nilai-nilai merupakan keyakna dasar yang dimiii seseorang tentang apa yang salah dan yang benar, baik dan tidak baik, penting dan tidak penting. Sikap adalah perilaku seseorang dalam bertindak. Sikap-sikap yang bersumber dari niai-nilai langsung mempegaruhi bisinis internasional. Dengan menyadari bahwa nilai-nilai dan sikap-sikap dari orang-orang dalam kultur, perusahaan bisnis dapat secara efektif memposisikan produknya. Dalam hal-hal tertentu terdapat pula sikap-sikap negatif terhadap barang-barang buatan asing, menyebabkan perusahaan-perusahaan tertetu tidak menekankan asal mereka.
4. Adat istiadat dan budi pekerti
Adat istiadat adalah praktek-praktek yang umum dan baku. Budi pekerti adalah
prilaku-prilaku yang dianggap sesuai atau pantas dalam suatu masyarakat. Adat istiadat menentukan bagaimana sesuatu hal dilakukan, sedang budi pekerti dipergunaan dalam melaksanakannya. Adat istiadat kemasyarakatan dan budi pekerti yang dianut dan dipraktekkan berbeda dalam negara-negara diseluruh dunia. Dan adat istiadat juga menentukan cara sebuah perusahaan mengiklankan dan memasarkan produk-produk mereka.
KULTUR MATERIL
Kultur materil terdiri dari objek-objek yang dibuat. Yang menjadi fokus adalah bagaimana orang membuat benda-benda (termasuk teknologi-teknologi yang dilibatkan) dan siapa yang membuatnya serta bagaimana hal tersebut dilakukan (ekonomi dan situasi). Dalam hal ini yang dibahas adalah infrastruktur ekonomi dasar seperti transportasi, komunikasi, dan energi. Infrastruktur sosial terdiri dari: sistem-sistem kesehatan, perumahan dan pendidikan negeri. Infrastrutur finansial menyediakan jasa-jasa perbankan, asuransi dan keuangan.
Estetika
Estetika terkait erat dengan selera-selera artistik dari suatu kultur. Yang mempelajari bagaimana perbedaan-perbedaan tersebut mempengaruhi perilaku-perilaku.
Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi banyak aspek dari kultur. Memberikan pemahaman tentang apa yang terjadi didunia. Dan membuat produktivitas ekonomi dan kemajuan teknologi lebih mudah dicapai.
Dimensi-dimensi kultur dan sikap
Bahasa, agama, niai-nilai serta sikap-sikap budi pekerti dan adat istiadat, barang-barang kebendaan, estetika dan pendidikan adalah unsur-unsur dari kultur yang menerangkan perbedaan-perbedaan prilaku dikalangan orang-orang dalam masyarakat, lokal, regional, kawasan dan global.
Dimensi-dimensi kultur
Geert Hofstede menemukan empat dimensi-dimensi kultur yaitu: 1. Jarak kekuasaan adalah kadar terhadap anggota-anggota yang kurang berkuasa dari organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga menerima kenyataan bahwa kekuasaan tidak didistribusikan secara merata. 2. Penghindaran ketidak pastian adalah sejauh mana orang-orang merasa terancam oleh situasi-situasi yang tidak menentu dan yang telah menciptakan lembaga-lembaga dan keyakinan-keyakinan untuk meminimumkan atau menghindari ketidakpastian-ketidakpastiaan. 3. Individualisme adalah kecenderungan dari orang-orang untuk mengurus diri mereka sendiri dan hanya keluaga dekat mereka. Hal ini berlawanan dengan kolektivisme merupakan kecenderungan orang-orang untuk menjadi bagian dari atau bergabung dengan kelompok-kelompok yang mengurus sesama dalam pertukaran untuk loyalitas. 4. Maskulinitas adalah ukuran yang diberikan kepada nilai-nilai dominan dari masyarakat dalam bentuk sukses, uang, dan benda. Hal ini merupakan lawan dari feminitas dimana ukuran nilai-nilai dominan dari masyarkat yang terkait dengan kepedulian bagi orang lain dan mutu hidup. Keempat dimensi tersebut mempengaruhi kultur suatu masyarakat secara menyeluruh yang bermuara pada suatu lingkungan yang unik.
Dimensi-dimensi sikap
Ronen dan Shenkar menemukan empat bidang kultur utama yaitu: 1. Pentingnya tujuan-tujuan kerja. 2. Definisi kebutuhan pemenuhan keinginan dan kepuasan dalam pekerjaan. 3. Variabel-variabel manajerial dan organisasi. 4. Peran kerja dan orientasi-orientasi antar perorangan. Sebuah perusahaan multinasional harus mengerti sifat dari kultur dimana perusahaan tersebut akan melakukan bisnisnya.
Kultur dan manajemen strategis
Yang diperhatikan adalah tiga aspek penting yaitu: 1. Sikap-sikap kerja adalah penting bagi perusahaan multinasional terhadap sikap-sikap tersebut karena dapat mempengaruhi baik kualitas maupun kuantitas output dari pekerja. Sikap kerja merupakan sebuah komitmen organisasi. 2. Motivasi keberhasilan. Kebutuhan akan keberhasilan merupakan suatu kebutuhan yang dipelajari, sebagian besar ditentukan oleh kultut yang berlaku. 3. Waktu dan masa depan adalah pandangan masyarakat mengenai waktu dan bagaimana seharusnya waktu tersebut dipergunakan.
Pelatihan kultur silang
Program-program orientasi kultur digerakan kearah pembiasaan personil dengan lembaga-lembaga kultur dan sistem-sistem nilai dari negeri tuan rumah. Asimilator kultur adalah pendekatan-pendekatan belajar terprogram yang khusus dipersiapkan khusus untuk memperkenalkan para individu dengan beberapa konsep-konsep dasar, sikap-sikap, adat istiadat, nilai-nilai dan persepsi-persepsi peran dari kultur lain.


*Resume materi kuliah Bisnis Internasional

Teriakkanku part1

Sampai hari ini jujur aku lelah. Memang harusnya tak ada yang dipermasalahkan. Toh hidupku baik2 saja. Seharusnya tak ada yang harus dikeluhkan. Toh semuanya berjalan biasa saja. Tapi batinku... Masih saja merengek, kakiku masih saja tak dapat berdiri sendiri, bahkan sifatku yang manja tak kunjung selesai. Entah kapan datang kemandirian itu.

Aku masih saja mengeluhkan hidupku yang besar tanpa seorang ayah sejak 14thn lalu. Dan aku masih saja merenungi bagaimana hidupku dapat berlanjut tanpa satu pun orang tua disisiku sejak ibuku tiada pertengahan 2012 lalu.

Yah memang, aku lahir dari 9 bersaudara. Dan aku yang kesembilan itu, artinya aku terakhir. Seharusnya tak ada yang aku pikirkan, toh kakak ku banyak. Tapi justru entah mengapa aku selalu merasa sendiri. Karna disisi lain ada masalah internal keluarga yang sangat berbelit. Masalah yang mungkin nanti akan kuceritakan disini. Itu salah satu alasan mengapa aku merasa sendiri.

Bersambung...

Tangerang,
13 Febuari 2013
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...