Harus diingingat, tidak boleh langsung percaya, tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama...!!
Seletah libur beberapa pekan. Hari ini pun merupakan hari yang menandakan liburan akan berakhir. Sebuah KRS seolah-olah berteriak meminta untuk diisi. Beberapa aktivitas liburan akan ku hentikan sampai disini. Walaupun kuliah baru akan dimulai dua minggu mendatang, tepatnya tanggal 12 maret. Dua pekan ini kujadwalkan untuk mengumpulkan semangat baru, pikiran baru, dan motivasi baru. Dan berharap kuliah semester 2 ini kan lebih baik dari sebelumnya. Baik dari segi pembelajaran, maupun dan tentunya IP yang lebih tinggi di semester ini agar tidak mengecewakan keluarga.
Tepat pukul 10.25 WIB ringtone HP berdering kencang. Suara nyaring terdengar dari salah satu ponsel yang terdapat dalam tumpukkan buku-buku diatas meja. Suara ringtone hp menggetarkan buku-buku yang tertata dibawahnya menjadi jatuh tak menentu. Suara itu meyakinkan tangan untuk meraihnya. Jari-jemari pun memegangnya dengan erat. Tertera sebuah no tlp : 081532544566 nomor asing dalam daftar kontak hpku. Tak ada rasa keraguan yang tersirat dalam benakku. Ketika telepon itu diangkat, terdengar suara laki-laki dewasa yang mengenalkan dirinya dan menjelaskan maksud yang akan ia lakukan. Laki-laki itu mengaku dari PT. Indosat yang kebetulan sebuah layanan komunikasi yang aku pakai. Dengan nada suara yang lantang seorang laki-laki itu menuturkan maksudnya padaku. Bahwa tujuan ia menelepon untuk memberikan hadiah dari layanan tersebut kepada seluruh pelanggan setianya. Tentu sebuah senyuman terukir diatas bibirku, aku senang karena aku salah satu pelanggan setianya. Ketika ia memberitahu hadiahnya dengan nominal pulsa 1 jta dan uang tunai 10 jta, karena nomor hpku berada dalam undian urutan pertama.
Tersentak diriku langsung tersungkur diatas lantai memuji nama ALLAH SWT sebagai rasa syukurku. Tak tahu apa yang harus aku lakukan lagi, kupikir ini semua merupakan anugerah-NYA karena memang bulan ini aku ingin membuka usaha untuk mengembangkan potensiku, tapi karena tak ada modal aku harus berusaha mengumpulkannya. Mungkin inilah jawaban ALLAH yang selama ini ku tunggu. Ya ALLAH terima kasih atas apa yang Engkau berikan....Tak ada perasaan curiga dalam benakku, tak ada perasaan curiga sedikitpun. Hatiku hanya dipenuhi rasa syukur yang luar biasa. Tak pakai basa basi langsung ku tanyai bagaimana untuk mendapatkan hadiah itu, apakah ada persyaratannya. Sungguh sangat meyakinkan ketika ia menjelaskan bahwa tak 'dipungut biaya apapun' karena ini dari undian. Subhanallah... Subhanallah... mimpi apa aku semalam??. Lalu bagaimana, apakah aku harus memberitahukan nomor rekeningku?.
Seletah apa yang ia jelaskan, otakku mulai berputar aku mulai berfikir. Mencium sebuah keanehan disini. Aku disuruh langsung ke atm tuk mengambil uangnya, tapi ia sangat ingin tahu jumlah uang dalam tabunganku, bahkan ia sempat memaksa nomor pin atmku. Alhamdulillah aku seorang pelajar, akupun tahu apa yang harus aku lakukan. Aku mulai mengerti ternyata ia hanya memperalatku dengan kata-kata dan iming-iming hadiah palsu. Ia telah membohongiku dengan memakai label layanan ponselku, aku sangat kecewa sekali. Rasanya ingin melaporkan kebohongannya.... tapi apa daya? mungkin memang aku yang terlalu percaya.
Astagfirullah....... untung saja aku tidak gegabah, teringat sebuah mahfudzot yang berbunyi : "Fakkir qobla an ta'zima". Berfikirlah sebelum bertindak. Itu yang harus aku lakukan.Semuanya sirna sejenak.... dalam khayalanku jika aku mendapatkan uang itu untuk membuka usaha, aku ingin membuka sebuah usaha. Karena aku tak ingin menyusahkan ibuku yang sudah mulai renta termakan penyakitnya yang kian memperparah keadaan. Agar aku bisa membiayai hidupku sendiri dan biaya kuliahku. Aku tidak perlu meminta pada kakak-kakaku, tidak perlu menyisihkan uang jajanku, tidak perlu menabung mengumpulkan rupiah demi rupiah, tidak perlu susah payah menjual barang-barangku. Dan yang paling penting uang itu bisa aku gunakan untuk biaya berobat ibu. Senangnya tidak perlu susah-susah mencari modal, itu malah datang dengan sendirinya. Semuanya hilang sejenak.... Astagfirullah..... ternyata itu semua PALSU......... Aku tak ingin berkhayal lagi... aku tak ingin jatuh dalam kenikmatan, walaupun itu manis, tapi itu hanya khayalan sejenak.
Aku sadar.... Jika aku menginginkan sesuatu, aku harus bekerja keras untuk mendapatkan apa yang aku mau. Karena aku dilahirkan untuk berusaha bukan meminta. Ini adalah sebuah pelajaran yang sangat berharga untukku. Berharap ini tak teruang kedua kalinya.